Agen Casino Terbaik - Cerita Mesum Malam Minggu yang Ternikmat - Malam Minggu kemarin ibuku pergi kerumah temannya yang ada diyogyakarta
tapi aku nggak mengerti apa urusan mereka. Yang penting aku ditinggalin
duit dan terutama bisa berduaan dengan pacarku yang bernama Ayu. Saat
itulah kejadian yang benar benar nggak akan aku lupakan ini terjadi.
Agen Casino Online - Saat ibuku berangkat ke yogya sekitar jam 16.30 aku segera mengambil
sepeda federalku dan pergi kerumah Fitri sahabat pacarku yang jarak
rumahnya sekitar satu kiloan. Saat sampai dirumah Fitri aku langsung
menyuruh Fitri menjemput Ayu sementara aku menunggu dirumahnya Fitri.
Saat menunggu aku bermain dengan adik Fitri yang masih kelas 5 SD. Adik
Fitri bernama Mala. Dia kelas 5 SD tapi sudah seperti anak kelas 3 SMP,
bongsor dan sexy. Susunya pun sudah seperti anak remaja, ukurannya 32 A
tapi fikirannya masih anak kecil. Tingginya pun sama hampir sama seperti
kakaknya malahan tinggi Mala. Saat itu orang tua Fitri pergi ke
Matahari Klaten dan mereka berdua ditinggal pergi. Aku dan Mala bermain
diruang tamu yang agak tertutup dari luar sambil nonton tv.
Aku duduk di sebelah Mala yang juga duduk di sebelahku. Saat itu Mala
memakai daster longgar dengan rok mini sepaha sehingga saat dia duduk
seperti saat ini akan tersingkap. Paha mulusnya kelihatan hingga celana
dalamnya yang berwarna putih kelihatan. Karena pemandangan itu kontolku
langsung tegang mendesak celana jeansku. “Mala main pengantinan yuk”
ajakku berusaha untuk mencari cara agar dapat meraba tempik Mala atau
susunya. “Mas Ini main apa sih?” kata Mala nggak mengerti. “Sini, saat
ini pengantin cowoknya sedang main sayang sayangan dengan pengantin
ceweknya” kataku sambil berusaha menariknya kepangkuanku menghadapku,
diapun diam menurut. Saat sudah dipangkuanku rok mininya aku singkapkan
agar kontolku pas ditempik Mala. “Lalu cowoknya mencium susu ceweknya
seperti ini” kataku sambil menurunkan tali dasternya yang longgar, mala
diam saja. Aku melorotkannya sampai melewati tangannya lalu melepaskan
daster atasnya. Ternyata Mala tidak memakai kaos dalam sehingga langsung
telanjang dada ketika dasternya aku pelorotkan. Bentuk susu kecil Mala
sungguh luar biasa indahnya. Kecil mungil masih sebesar jambu biji
dengan puting coklat mudanya mencuat sebesar biji kacang tanah.
Sekitarnya coklat muda melingkar mengelilingi putting yang mencuat. Aku
sungguh terpesona Aku lalu menunduk dan menjilat puting imut Mala dan
kemudian mulai melumat lumatnya gemas. “Mhh mas In geli, susu Mala kok
diisep sih” katanya polos banget. “Kan yang cowoknya sayang sama
ceweknya” kataku lalu melanjutkan melumati susu Mala kanan kiri
bergantian. Lama kelamaan Mala mulai menyukainya karena kepalaku
dipeluknya erat erat. Tanpa dia sadari tanganku mulai meraba tempiknya
yang masih terlapis celana dalam putih. Aku mulai meraba dari atas lalu
mulai kebawah. Disaat sampai di depan lubangnya yang kecil dan juga pas
didepan kontolku, aku membuka celanaku dan menarik keluar kontolku dari
celana dalamku dan membiarkannya mengenai tempiknya. Aku lalu
menyelipkan kontolku kedalam celana dalam Mala lalu menggesek
gesekkannya pelan pelan. Mala nggak sadar karena keenakan susunya aku
lumat lumat.
“Mhhh mas In apa nih yang ngganjel” katanya lalu
tangannya memegang kontolku yang masuk kedalam celana dalamnya
menggesekkan dengan tempik Mala. “Nggak apa apa Mala, saat ini cowoknya
mau buat adik sama ceweknya” kataku sambil terus menggesek gesekkan
kontolku ditempik Mala. Tangan Mala aku naikkan lagi dan aku kembali
melumat susu Mala dan juga mempetting Mala hingga kurasakan lama lama
tempik Mala basah juga. Mungkin karena keringat atau cairan apa aku
nggak tau. Kudengar diluar ada becak yang datang didepan rumah Fitri.
Kudengar juga suara ibunya Fitri sedang membayar ongkos becak. Aku lalu
buru buru menurunkan Mala dan memasukkan kontolku kedalam celana dalamku
lalu menutup resletingnya. “Mala naikkan dastermu nanti dimarahi mama
lho tuh mama dateng” kataku lalu menarik tali daster Mala keatas. “Iya
mas, mama dah dateng” kata Mala polos lalu keluar menghampiri mamanya.
“Ahh syukurnya” kataku dalam hati karena hampir saja ketahuan. Tenang
deh ntar kamu juga dapet bagian juga kata hatiku sambil membelai
kontolku yang masih ngaceng. “Eh Indra lagi nunggu Fitri yah, mana
Fitri?” kata mamanya Fitri ramah karena aku sudah sering main kesana
“Lagi jemput Ayu bu lek” kataku. “ooh ya sudah” lalu Iapun masuk
kekamarnya. “Mas lain kali main lagi yah kayak tadi” kata Mala.
“Iya sayang tapi jangan bilang siapa siapa yah” kataku lalu meremas
susunya yang kelihatan mengintip menggoda. “Ahhh mas In sakit tau” kata
Mala merengut sambil menutupi susunya. “Jangan bilang bilang yah” kataku
lalu Mala mengangguk dan menyusul mamanya kekamar. Aku kembali menunggu
Fitri.
Tak lama kemudian Fitri datang sambil membonceng Ayuku
yang kusayang. “Eh say kamu sudah izin kalau mau nginap?” tanyaku
setelah Ayu datang dan duduk disampingku. “Sudah sayang, aku izin kalau
akan nginap dirumah Fitri” katanya. “Ya sudah deh beres kalau gitu”
kataku “Eh sekarang kita kerumahnya Fandi lalu ke internet bareng”
kataku. “Ya sudah kalau gitu aku ambil sepedaku dulu dan pamit kemama”
kata Fitri masuk kedalam dan tak lama keluar membawa sepedanya disusul
ibunya. “Bu lek kami main dulu yah” kataku berpamitan kepada mama Fitri
lalu kami bertiga langsung pergi bareng kerumah Fandi pacar Fitri. O iya
aku belum memperkenalkan diriku, Ayu dan juga teman temanku. Namaku
Krishna. Aku bersekolah sebuah madrasah di Klaten kelas 1. Kata teman
temanku aku orangnya mirip bintang film Bollywood tapi yang mana aku
sendiri nggak merasa begitu. Tinggiku sekitar 173-175cm. Aku tinggi
karena aku sering latihan Tae Kwon Do. Penampilanku juga gaul dan funky
jadi nggak kampungan. Ayu siswi kelas tiga di SMP Negri 4 Klaten. Ayu
orangnya tinggi semampai(sekitar 160cm), berambut panjang dan juga
berkulit kuning langsat bodynya pun sangat sintal jadi kalau dinilai dia
dapat 9, nggak 10 karena aku belum pernah bersetubuh dengannya. Dia
kalau diamati persis sekali dengan Nilam Koesworo penyanyi dangdut
ibukota, dandanan Ayu juga gaul dan sexy menambah nilai lebih baginya
saja. Ayu juga banyak yang mengejar terutama teman sesekolahnya tapi dia
lebih memilihku. Ayu juga montok, BH nya berukuran 32b dan pantatnya
membulat indah. Kalau Fitri nggak kalah cantik dari Ayu tapi Fitri agak
pendek dan juga hidungnya nggak semancung Ayu. Dia mirip Lyra Virna
model dan juga presenter Tv itu.
Dia juga sexy tapi sayang susunya
masih imut maklumlah masih kelas dua SMP. Sekolahnya di SMP Negri 3
Klaten jadi nggak sama dengan Ayu. Kalau Fandi anak kelas satu diSMU
Negri 3 Klaten orangnya tampan dan berkulit putih. Dia mirip sekali
dengan kiannya Westlife tentu juga banyak yang menginginkan Fandi
menjadi cowoknya. Setelah sampai dirumah Fandi kami langsung pergi
keluar jalan jalan berempat. Aku membonceng Ayu dan Fandi membonceng
Fitri dengan sepeda federal kami masing masing. Suasana malam itu benar
benar romantis banget. Kami berempat langsung menuju warnet LUV yang
dekat dengan jarak rumah Fandi. Kami berempat memang memiliki hobby yang
sama yaitu catting diinternet atau membuka situs BF. Setelah puas kami
berempat keluar dari warnet dan menuju kerumahku. Kami berempat menuju
kerumahku dengan sepeda. Setelah sampai Fandi dan Fitri menuju kamarku.
Aku cuma tersenyum geli.Pasti deh mereka mau peting lagi kataku dalam
hati. Aku lalu menutup pintu rumahku dan memadamkan lampu ruang depan
agar telihat seperti kosong. Aku dan Ayu lalu duduk dilantai ruang makan
beralaskan tikar sambil nonton tv. Ayu duduk didepanku sambil rebahan
didadaku. Lagi asyiknya memeluk Ayu aku mendengar teriakan kecil Fitri.
Aku lalu melihat apa yang terjadi didalam kamarku.Aku langsung
menyibakkan tirai kamarku yang menutupi kamar tidurku. Aku cuman bisa
terdiam saat menyaksikan Fitri ditindih Fandi dengan telanjang bulat.
Fitri dibawah seperti merasakan kesakitan namun juga kenikmatan.
Ternyata
tadi Fandi menusuk tempik Fitri dengan kontolnya. Kulihat cairan putih
kental bercampur merah darah diselakangan Fitri. Ternyata Fitri masih
perawan. Aku lalu keluar kamar nggak mau mengganggu kenikmatan mereka.
Aku lalu kembali keruang makan dan kembali memeluk Ayuku. “Ada apaan sih
mas In?” tanya Ayu penasaran “Nggak mereka lagi kawin”kataku. Saat itu
terdengar rintihan rintihan antara kesakitan dan kenikmatan lirih.
“Sshhh.. aahkkhh.. aahkkh.. uuhh” desahan itu terdengar menggairahkan.
“Dengar nggak kamu yang?” tanyaku “Iya mas, asyik yah kayaknya. Dah
kebelet kali” kata Ayu “Cobain yuk, kayaknya enak deh” kataku “Iya tapi
jangan disini. Dikamar aja yah” kata Ayu “Iya kita kekamar sebelah”
kataku lalu bangkit berdiri sambil menuju kamar sebelah diikuti
Ayu.Sesampai dikamar aku lalu menyibakkan rok Ayu lalu melorotkan celana
panjangku dan celana dalamku sekalian hingga lepas. Kontolku tegak
mengacung acung keras karena tidak ada penghalang. Saat rok Ayu tersibak
langsung terlihat tempiknya yang mungil tetapi rimbun dengan rambut
halus karena tadi celana dalamnya sudah aku lepas dan kukantongi. Aku
lalu melepas rok mini Ayu dengan menarik resleting belakangnya. Lepaslah
sudah penghalang kelamin kami tinggal atasan kami. Kami lalu saling
melumat dan memainkan lidah kami seperti kesetanan karena kami sudah
terangsang. Kontolku aku gesek gesekkan diperut Ayu yang mulus. Ahhh
nikmatnya helemku tergesek kulit mulus. Tanganku lalu melepas kaos
singlet Ayu dengan mengangkatnya keatas melewati kepala kami. Sekarang
Ayu tinggal memakai BH birunya. Aku lalu melepaskan baju atasanku sampai
aku bugil. Tanganku meraih kepunggung Ayu dan meraih kaitan BH Ayu lalu
melepasnya dan membuang BH Ayu kelantai kamar. Kami lalu naik keranjang
berdua.
Aku langsung menindih Ayu dan melumat puting kanan Ayu.
“Ugh.. masshh” rintihan Ayu sangat indah didengar. Kulumat puting Ayu
kanan kiri bergantian sementara kontolku aku gesekkan nail turun
diselakangan dan tempik Ayu lalu aku menurunkan ciumanku keleher
putihnya Ayu kemudian membuat cipokan yang memerahkan leher itu
dibeberapa tempat. Setelah puas membuat kenangan untuk Ayu dilehernya
sebagai tanda bahwa malam ini kami lagi gituan lalu aku menjilat dada
atas Ayu hingga jilatanku sampai pada putingnya yang merah kecoklatan.
Aku menjilatinya sebentar lalu aku melumatinya bergantian kanan kiri
kanan kiri sambil aku remas remasnya. Bila aku melumat yang kiri
tanganku meremas yang kanan tapi bila aku melumat yang kanan maka aku
meremas yang kiri sehingga susu Ayu semakin keras dan mumbul. Setelah
puas aku nyusu aku lalu menjilat perut Ayu sebentar sampai jilatanku
mengenai bulu tempiknya.Terasa geli saat bulunya mengenai hidungku. Aku
lalu menjilati lipatan membelah merah ditempik Ayu. “Mmhhh.. sshh..
aaahhh.. maasshh geli” rintihan Ayu menggemaskan. Saat aku menjilati
sambil terkadang menyedot nyedotnya. Basah sekali ditempiknya. Aku lalu
menyelusupkan lidahku ditempik sempit Ayu lalu menjilatinya dengan cara
mengeluar masukannya. “Aahhh.. maasshh geeliii” rintihanya saat
kujilati. Setelah aku puas menjilati tempik Ayu lalu aku berlutut
didepanya. “Yang emutin dong iniku” kataku sambil memegangi kontolku.
“Emoh ah geli aku” katanya sambil begidik geli. “Nggak apa apa sayang,
ayo dong” aku sedikit memaksa sambil mendorong pinggangku maju dan
mendekatkan kepala Ayu keselakanganku. Ayu lalu mulai menjilati helm
kontolku. Geli bercampur enak mulai kurasakan.
Lama lama Ayu
mulai memasukkan kontolku kedalam mulutnya. Mulanya kena giginya. Sakit
tapi enak menggelikan. “Ahh yang jangan kenain gigi” kataku sambil
memegang kepala Ayu. Ayu terus saja melumat lumat kontolku sambil
sesekali melirik kearahku yang merem melek keenakan. “Enak yah say”
katanya sambil tertawa kecil. “He eh terusin dong” aku meminta kembali
lalu Ayu ngemut kontolku lagi. Kali ini aku memaju mundurkan pinggangku
seperti menyetubuhi mulut Ayuku. Sensasinya antara enak dan sakit karena
kena giginya tapi malah membuatku merasa nikmat. Setelah puas dikemutin
Ayu lalu aku melepaskan kontolku dari mulut Ayu. “Yang dimulai aja yuk,
aku sudah nggak tahan nih yang” kataku lalu mencium bibir merahnya. Dia
membalas kecupanku lalu menjawab. “Iya, Ayu juga kok sayang. Aku sudah
penasaran tapi pelan pelan yah yang” katanya manja. “Iya deh sayang”
jawabku lalu aku memposisikan diri diatas tubuhnya lalu mengepaskan
kontolku dilubang tempik Ayu. Setelah pas dilubangnya lalu aku coba
mendorong pelan pelan. “Uhkhh…” ternyata susah juga maklum kontolku
memang gede(18cm dengan diameter 5 cm). Setelah tiga kali mencoba dorong
akhirnya kepala kontolku masuk juga. Walau baru kepala kontolku Ayu
kelihatan meringis menahan sakit sepertinya. Aku lalu mencoba mendorong
pelan sekali takut menyakiti Ayu. “Sleeph…” pelan pelan kontolku masuk
tapi setelah 1/3 nya kontolku terhalang selaput tipis sekali seperti
mencegah kontolku masuk lagi. “Yang apaan nih kok nggak bisa masuk
lagi?” tanyaku penasaran. “Nggak tau lah mas” jawab Ayu sambil menggigit
bibir menahan perih lalu aku menghentakan pinggangku keras keras
kedalam tempik Ayu. “Aaahhhkkkhhhh…
” teriaknya kesakitan saat
semua kontolku masuk kedalam tempiknya. Saat kontolku masuk semua
seperti ada sesuatu yang robek tadi. “Aduh mas tahan sebentar” kata Ayu
sambil memegangi pinggangku erat. “Tahan yah sayang, kata orang bila
pertama kali akan sakit gini” kataku tetap menindihnya. Rasanya sempit,
enak, peret dan juga seperti diremas remas pelan pelan oleh dinding
hangat dan lunak. Pokoknya enaaakk sekali. Setelah Ayu agak enakan nggak
merintih lagi aku mulai mencoba menggoyangkan pinggangku naik turun
walau masih pelan sekali karena peretnya tempik Ayu. “Sleeephh..
bleess.. slleep.. blleess.. sleep” pelan pelan kontolku keluar masuk
pelan pelan sedangkan Ayu menggigit bibir bawahnya menahan perih. “Mmhhh
maasshhh sakiithh” katanya pelan sekali sambil merintih rintih.
“Iyahh.. sayanghhh.. tahan yah nanti juga ilang” kataku diselingi
desahan nikmat dan linu dikontolku.Rasanya seperti diremes keras keras.
Setelah agak lama menaik turunkan kontolku, tempik Ayu sudah agak
lancar. Ayupun sudah nggak merintih kesakitan lagi bahkan rintihan
sakitnya berubah menjadi desahan keenakan. “Maasshh.. aahhh.. oohh..
sshhh.. aahhhh.. iaahhh” desahannya sambil penggangnya dinaikkan saat
kontolku keluar tinggal helemnya saja lalu kaki indahnya menjepit
pinggangku erat erat. “Aaahhh… sshh… aaahh… sshhh… aaahkhhh mass In
enaakkhh sekarang cepetin dong kocokanya Ayu geli nih.. aahhh.. aaahhh..
aaa” katanya diantara desah sungguh menggoda. “Iyah sayang akuu
jugaaa.. aaahhh.. oohh.. mmhhh” desahanku juga geli geli nikmat
dikontolku. Tiba tiba… “Masshhh In.. Ayyuu aahkk.. ohhhkkhh” desahanya
“Ayu knapa sayanghh…”jawabku.
“Aaahh… oohhh Ayu mau pipis…
iaahhhh” lalu sseerrrr.. serrr… serrr. Ada cairan hangat dan kental
mengenai helemku. Oh rupanya Ayu keluar. “Aahhkhh… oohhh tahan masshh
bentaaarrr… aaaaaa…” teriaknya saat aku tetap menaik turunkan pinggangku
saat Ayu keluar. Rupanya geli banget. Lalu aku berhenti sejenak
menunggu Ayu yang kepayahan karena pejuhnya keluar tadi tanpa
mencabutnya. “Enak nggak sayang” tanyaku sambil membelai belai rambut
panjangnya. “Ehmm nggak tau lah” jawabnya malu malu. Kaki Ayu tetap
menjepit pinggangku malah semakin erat. Setelah agak lama kami istirahat
sambil saling berciuman memainkan lidah,aku mulai menggoyangkan
pinggangku naik turun lagi. Kembali Ayu mendesah desah keenakan. “Oohh…
aahhh… maass In teruusshhh iyaahhh gitu maasshhh jangan berenti”
desahannya keenakan sementara itu aku mendengar ada dua suara orang
seperti habis berlari jauh lalu aku menoleh kesamping kanan. Disamping
kananku ada dua orang yang sedang mengawasi kegiatan kami. Ternyata
Fandi dan Fitri berdiri berdampingan sambil melihat kami. Fitri
menyandarkan kepalanya didada Fandi sedangkan tangan Fandi merangkul
bahu Fitri. “Napa brenti sih mas” kata Ayu nggak sabaran. “Itu ada Fandi
dan Fitri” kataku “Eh kalian dah enakan belum” tanya Ayu kepada mereka
tanpa malu malu lagi disaat sedang aku setubuhi.
“Iyah enak kok” jawab Fandi “He-eh” sahut Fitri “Ya sudah tunggu kami
yah” sambung Ayu lagi “Yuk mas lanjuti Ayu belum puas nih” Ajaknya
kepadaku lalu aku kembali menaik turunkan pinggangku. “Aahhh… oohhh…
eennaaakkhhh… maasshhh In terusin kenthu Ayu sampai puas” desahan Ayu
dibesar besarkan karena ada Fandi dan Fitri. Aku tidak peduli karena aku
merasa ada yang mau keluar dikontolku.
“Yaanghhh aku mau keluar
nih” kataku lalu aku menggenjot tempik Ayu semakin keras. “Iya… sama
sama mas… aaahhhh…” jawabnya disertai desahan karena Ayu juga mau
sampai. Slepph… sleephh… sleepp, kontolku semakin cepat keluar masuk
ditempik Ayu karena sama sama merasa nggak mau berenti. Sreett… sreett…
ssrreeeettt… pejuhku keluar didalam tempik Ayu sebanyak empat kali. Tak
lama kemudian disusul Ayu yang memeluk tubuhku erat erat disusul helemku
seperti disiram cairan lengket dan hangat. Setelah agak mereda orgasme
kami aku langsung ambruk disamping Ayu sambil terengah engah. Sedang Ayu
terbaring lemas sambil tersenyum puas. “Enak yah tadi mainnya?” tanya
Fitri sambil duduk disamping Ayu. “He-eh… nikmat banget sampai
kepayahan” kata Ayu. Kami berempat lalu keluar dari kamar dan berbaring
diruang makan sambil telanjang bulat.Kami sengaja bertelanjang karena
kami merasa sudah nggak ada jarak lagi diantara kami berempat. “Kamu
bikin aku kewalahan juga yah dik” kata Ayu sambil membelai belai
kontolku. “Iya nih bikin orang dewasa nggak nahan aja” sahut Fitri
sambil meremas punya Fandi dengan gemes. Aku hanya meringis saja
kegelian sambil memeluk kepala Ayu sedangkan Fandi tertawa pelan.Setelah
kejadian itu kami sering melakukannya dikamarku,kamar Fandi atau juga
bila hanya kami berdua sering melakukan dikamarku karena rumahku kalau
malam sepi. Setelah empat bulan Fitri hamil karena Fandi sering
mengeluarkannya didalam dan aku sering pakai kondom. Sedangkan Mala
lebih sering aku kerjain sampai Mala keluar atau aku suruh ngemut
kontolku bila rumah Ayu sepi atau bila Mala sedang sendirian dirumah.
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Dibawah Ini :
Posted By : www.nusacash.co
No comments:
Post a Comment