Agen Casino Terbaik - Cerita Dewasa Ketagihan Bersama Tante Tante - Dari sejak kelas 3 SMP aku sudah dikenalkan dengan sex, perkembangan
tentang sex aku sungguh cepat dimana umurku yang baru 15 tahunh sudah
bisa ngerasain kenikmatan sex, sebab dari itu aku bisa kenal dengan sex
mungkin dari teman mamaku namanya tante Yohana dia cantik, seksi
langsing bokong dan payudaranya montok.
Agen Casino Terpercaya - Tante Yohana ini tinggal dekat rumahku, hanya beda 5 rumahlah, nah
Tante Yohana ini cukup deket sama keluargaku meskipun enggak ada
hubungan saudara. Dan dapat dipastikan kalau sore biasanya banyak
ibu-ibu suka ngumpul di rumahku buat sekedar ngobrol bahkan suka
ngomongin suaminya sendiri. Nah Tante Yohana inilah yang bikin aku cepet
gede (maklumlah anak masih puber kan biasanya suka yang cepet-cepet).
Biasanya
Tante Yohana kalau ke rumah Aku selalu memakai daster atau
kadang-kadang celana pendek yang bikin aku ser.. ser.. ser.. Biasanya
kalau sudah sore tuh ibu-ibu suka ngumpul di ruang TV dan biasanya juga
aku pura-pura nonton TV saja sambil lirak lirik. Tante Yohana ini entah
sengaja atau nggak aku juga enggak tahu yah. Dia sering kalau duduk itu
tuh mengangkang, kadang pahanya kebuka dikit bikin Aku ser.. ser lagi
deh hmm.
Apa keasyikan ngobrolnya apa emang sengaja Aku juga
enggak bisa ngerti, tapi yang pasti sih aku kadang puas banget
sampai-sampai kebayang kalau lagi tidur. Kadang kalau sedang ngerumpi
sampai ketawa sampai lupa kalau duduk nya Tante Yohana ngangkang
sampai-sampai celana dalemnya keliatan (wuih aku suka banget nih).
Pernah
aku hampir ketahuan pas lagi ngelirik wah rasanya ada perasaan takut
malu sampai-sampai Aku enggak bisa ngomong sampai panas dingin tapi
Tante Yohana malah diam saja malah dia tambahin lagi deh gaya duduknya.
Nah dari situ aku sudah mulai suka sama tuh Tante yang satu itu. Setiap
hari pasti Aku melihat yang namanya paha sama celana dalem tuh Tante.
Pernah
juga Aku waktu jalan-jalan bareng ibu-ibu ke puncak nginep di villa.
Ibu-ibu hanya bawa anaknya, nah kebetulan Mami Aku ngsajak Aku pasti
Tante Yohana pula ikut wah asyik juga nih pikir ku. Waktu hari ke-2
malam-malam sekitar jam 8-9 mereka ngobrol di luar deket taman sambil
bakar jagung.
Ternyata mereka sedang bercerita tentang hantu, ih
dasar ibu-ibu masih juga kaya anak kecil ceritanya yang serem-serem, pas
waktu itu Tante Yohana mau ke WC tapi dia takut. Tentu saja Tante
Yohana di ketawain sama gangnya karena enggak berani ke WC sendiri
karena di villa enggak ada orang jadinya takut sampai-sampai dia mau
kencing di deket pojokan taman.
Lalu Tante Yohana menarik tangan
Aku minta ditemenin ke WC, yah aku sih mau saja. Pergilah aku ke dalam
villa sama Tante Yohana, sesampainya Aku di dalam villa Aku nunggu di
luar WC eh malah Tante Yohanan ngsajak masuk nemenin dia soalnya katanya
dia takut.
“Lex temenin Tante yah tunggu di sini saja buka saja
pintu nya enggak usah di tutup, Tante takut nih”, kata Tante Yohana
sambil mulai berjongkok.
Dia mulai menurunkan celana pendeknya
sebatas betis dan juga celana dalamnya yang berwarna putih ada motif
rendanya sebatas lutut juga. “Serr.. rr.. serr.. psstt”, kalau enggak
salah gitu deh bunyinya.
Jantungku sampai deg-degan waktu liat
Tante Yohana kencing, dalam hatiku, kalau saja Tante Yohana boleh ngasih
liat terus boleh memegangnya hmm. Sampai-sampai aku bengong ngeliat
Tante Yohana.
“Heh kenapa kamu Lex kok diam gitu awas nanti kesambet” kata Tante Yohana.
“Ah enggak apa-apa Tante”, jawabku.
“Pasti kamu lagi mikir yang enggak-enggak yah, kok melihatnya ke bawah terus sih?”, tanya Tante Yohana.
“Enggak kok Tante, aku hanya belum pernah liat cewek kencing dan kaya apa sih bentuk itunya cewek?” tanyaku.
Tante Yohana cebok dan bangun tanpa menaikkan celana sama CDnya.
“Kamu mau liat Lex? Nih Tante kasih liat tapi jangan bilang-bilang yah nanti Tante enggak enak sama Mamamu”, kata Tante Yohana.
Aku
hanya mengangguk mengiyakan saja. Lalu tanganku dipegang ke arah
vaginanya. Aku tambah deg-degan sampai panas dingin karena baru kali ini
Aku megang sama melihat yang namanya memek. Tante Yohana membiarkanku
memegang-megang vaginanya.
“Sudah yah Lex nanti enggak enak sama ibu-ibu yang lain dikirain kita ngapain lagi”.
“Iyah Tante”, jawabku.
Lalu Tante Yohana menaikan celana dalam juga celana pendeknya terus kami gabung lagi sama ibu-ibu yang lain.
Esoknya
aku masih belum bisa melupakan hal semalam sampai sampai aku panas
dingin. Hari ini semua pengen pergi jalan-jalan dari pagi sampai sore
buat belanja oleh-oleh rekreasi. Tapi aku enggak ikut karena badanku
enggak enak.
“Lex, kamu enggak ikut?” tanya mamiku.
“Enggak yah Mam aku enggak enak badan nih tapi aku minta di bawain kue mochi saja yah Mah” kataku.
“Yah sudah istirahat yah jangan main-main lagi” kata Mami.
“Yohana,
kamu mau kan tolong jagain si Alex nih yah, nanti kalau kamu ada
pesenan yang mau di beli biar sini aku beliin” kata Mami pada Tante
Yohana.
“Iya deh Kak aku jagain si Alex tapi beliin aku tales sama sayuran yah, aku mau bawa itu buat pulang besok” kata Tante Yohana.
Akhirnya
mereka semua pergi, hanya tinggal aku dan Tante Yohana berdua saja di
villa, Tante Yohana baik juga sampai-sampai aku di bikinin bubur buat
sarapan, jam menunjukan pukul 9 pagi waktu itu.
“Kamu sakit apa sih Lex? kok lemes gitu?” tanya Tante Yohana sambil nyuapin aku dengan bubur ayam buatannya.
“Enggak tahu nih Tante kepalaku juga pusing sama panas dingin aja nih yang di rasa” kataku.
Tante
Yohana begitu perhatian padaku, maklumlah di usia perkawinannya yang
sudah 5 tahun dia belum dikaruniai seorang buah hati pun.
“Kepala yang mana Lex atas apa yang bawah?” kelakar Tante Yohana padaku. Aku pun bingung,
“Memangya kepala yang bawah ada Tante? kan kepala kita hanya satu?” jawabku polos.
“Itu tuh yang itu yang kamu sering tutupin pake segitiga pengaman” kata Tante Yohana sambil memegang si kecilku.
“Ah Tante bisa saja” kataku.
“Eh jangan-jangan kamu sakit gara-gara semalam yah” aku hanya diam saja.
Selesai
sarapan badanku dibasuh air hangat oleh Tante Yohana, pada waktu dia
ingin membuka celanaku, kubilang, “Tante enggak usah deh Tante biar Alex
saja yang ngelap, kan malu sama Tante”
“Enggak apa-apa, tanggung kok” kata Tante Yohana sambil menurunkan celanaku dan CDku.
Dilapnya si kecilku dengan hati-hati, aku hanya diam saja.
“Lex mau enggak pusingnya hilang? Biar Tante obatin yah”
“Pakai apa Tan, aku enggak tahu obatnya” kataku polos.
“Iyah kamu tenang saja yah” kata Tante Yohana.
Lalu
di genggamnya batang penisku dan dielusnya langsung spontan saat itu
juga penisku berdiri tegak. Dikocoknya pelan-pelan tapi pasti
sampai-sampai aku melayang karena baru pertama kali merasakan yang
seperti ini.
“Achh.. cchh..” aku hanya mendesah pelan dan tanpa
kusadari tanganku memegang vagina Tante Yohana yang masih di balut
dengan celana pendek dan CD tapi Tante Yohana hanya diam saja sambil
tertawa kecil terus masih melakukan kocokannya. Sekitar 10 menit
kemudian aku merasakan mau kencing.
“Tante sudah dulu yah aku mau kencing nih” kataku.
“Sudah, kencingnya di mulut Tante saja yah enggak apa-apa kok” kata Tante Yohana.
Aku
bingung campur heran melihat penisku dikulum dalam mulut Tante Yohana
karena Tante Yohana tahu aku sudah mau keluar dan aku hanya bisa diam
karena merasakan enaknya.
“Hhgg..achh.. Tante aku mau kencing nih bener ” kataku sambil meremas vagina Tante Yohana yang kurasakan berdenyut-denyut.
Tante Yohanapun langsung menghisap dengan agresifnya dan badanku pun mengejang keras.
“Croott.. ser.. err.. srett..” muncratlah air maniku dalam mulut Tante
Yohana, Tante Yohana pun langsung menyedot sambil menelan maniku sambil
menjilatnya. Dan kurasakan vagina Tante Yohana berdenyut kencang
sampai-sampai aku merasakan celana Tante Yohana lembab dan agak basah.
“Enak kan Lex, pusingnya pasti hilang kan?” kata Tante Yohana.
“Tapi Tante aku minta maaf yah aku enggak enak sama Tante nih soalnya Tante..”
“Sudah enggak apa-apa kok, oh iya kencing kamu kok kental banget, wangi lagi, kamu enggak pernah ngocok Lex?”
“Enggak Tante”
Tanpa kusadari tanganku masih memegang vagina Tante Yohana.
“Loh tangan kamu kenapa kok di situ terus sih”. Aku jadi salah tingkah
“Sudah enggak apa-apa kok, Tante ngerti” katanya padaku.
“Tante
boleh enggak Alex megang itu Tante lagi” pintaku pada Tante Yohana.
Tante Yohana pun melepaskan celana pendeknya, kulihat celana dalam Tante
Yohana basah entah kenapa.
“Tante kencing yah?” tanyaku.
“Enggak ini namanya Tante nafsu Lex sampai-sampai celana dalam Tante basah”.
Dilepaskannya pula celana dalam Tante Yohana dan mengelap vaginanya dengan handukku. Lalu Tante Yohana duduk di sampingku
“Lex
pegang nih enggak apa-apa kok sudah Tante lap” katanya. Akupun mulai
memegang vagina Tante Yohana dengan tangan yang agak gemetar, Tante
Yohana hanya ketawa kecil.
“Lex, kenapa? Biasa saja donk kok
gemetar kaya gitu sih” kata Tante Yohana. Dia mulai memegang penisku
lagi, “Lex Tante mau itu nih”.
“Mau apa Tante?”
“Itu tuh”, aku bingung atas permintaan Tante Yohana.
“Hmm itu tuh, punya kamu di masukin ke dalam itunya Tante kamu mau kan?”
“Tapi Alex enggak bisa Tante caranya”
“Sudah, kamu diam saja biar Tante yang ajarin kamu yah” kata Tante Yohana padaku.
Mulailah
tangannya mengelus penisku biar bangun kembali tapi aku juga enggak
tinggal diam aku coba mengelus-elus vagina Tante Yohana yang di tumbuhi
bulu halus.
“Lex jilatin donk punya Tante yah” katanya.
“Tante Alex enggak bisa, nanti muntah lagi”
“Coba saja Lex”
Tante
pun langsung mengambil posisi 69. Aku di bawah, Tante Yohana di atas
dan tanpa pikir panjang Tante Yohana pun mulai mengulum penisku.
“Achh.. hgghhghh.. Tante”
Aku
pun sebenarnya ada rasa geli tapi ketika kucium vagina Tante Yohana
tidak berbau apa-apa. Aku mau juga menjilatinya kurang lebih baunya
vagina Tante Yohana seperti wangi daun pandan (asli aku juga bingung kok
bisa gitu yah) aku mulai menjilati vagina Tante Yohana sambil tanganku
melepaskan kaus u can see Tante Yohana dan juga melepaskan kaitan
BH-nya, kini kami sama-sama telanjang bulat.
Tante Yohana pun
masih asyik mengulum penisku yang masih layu kemudian Tante Yohana
menghentikannya dan berbalik menghadapku langsung mencium bibirku dengan
nafas yang penuh nafsu dan menderu.
“Kamu tahu enggak mandi kucing Lex” kata Tante Yohana.
Aku
hanya menggelengkan kepala dan Tante Yohana pun langsung menjilati
leherku menciuminya sampai-sampai aku menggelinjang hebat, ciumannya
berlanjut sampai ke putingku, dikulumnya di jilatnya, lalu ke perutku,
terus turun ke selangkanganku dan penisku pun mulai bereaksi mengeras.
Dijilatinya
paha sebelah dalamku dan aku hanya menggelinjang hebat karena di bagian
ini aku tak kuasa menahan rasa geli campur kenikmatan yang begitu
dahsyat. Tante Yohana pun langsung menjilati penisku tanpa mengulumnya
seperti tadi dia menghisap-hisap bijiku dan juga terus sampai-sampai
lubang pantatku pun dijilatinya sampai aku merasakan anusku basah.
Kulihat
payudara Tante Yohana mengeras, Tante Yohana menjilati sampai ke
betisku dan kembali ke bibirku dikulumnya sambil tangannya mengocok
penisku, tanganku pun meremas payudara Tante Yohana. Entah mengapa aku
jadi ingin menjilati vagina Tante Yohana, langsung Tante Yohana
kubaringkan dan aku bangun, langsung kujilati vagina Tante Yohana
seperti menjilati es krim.
“Achh.. uhh.. hhghh.. acch Lex enak
banget terus Lex, yang itu isep jilatin Lex” kata Tante Yohana sambil
menunjuk sesuatu yang menonjol di atas bibir vaginanya.
Aku
langsung menjilatinya dan menghisapnya, banyak sekali lendir yang keluar
dari vagina Tante Yohana tanpa sengaja tertelan olehku.
“Lex masukin donk Tante enggak tahan nih”
“Tante gimana caranya?”
Tante Yohana pun menyuruhku tidur dan dia
jongkok di atas penisku dan langsung menancapkannya ke dalam vaginanya.
Tante Yohana naik turun seperti orang naik kuda kadang melakukan gerakan
maju mundur. Setengah jam kami bergumul dan Tante Yohana pun mengejang
hebat.
“Lex Tante mau keluar nih eghh.. huhh achh” erang Tante Yohana.
Akupun
di suruhnya untuk menaik turunkan pantatku dan tak lama kurasakan ada
sesuatu yang hangat mengalir dari dalam vagina Tante Yohana. Hmm sungguh
pengalaman pertamaku dan juga kurasakan vagina Tante Yohana
mungurut-urut penisku dan juga menyedotnya.
Kurasakan Tante Yohana
sudah orgasme dan permainan kami terhenti sejenak. Tante Yohana tidak
mencabut penisku dan membiarkanya di dalam vaginanya.
“Lex nanti kalau mau kencing kaya tadi bilang ya” pinta Tante Yohana padaku.
Akupun
langsung mengiyakan tanpa mengetahui maksudnya dan Tante Yohanapun
langsung mengocok penisku dengan vaginanya dengan posisi yang seperti
tadi.
“Achh .. Tante enak banget achh.., gfggfgfg..” kataku dan tak lama aku pun merasakan hal yang seperti tadi lagi.
“Tante Alex kayanya mau kencing niih”
Tante Yohana pun langsung
bangun dan mengulum penisku yang masih lengket dengan cairan
kewanitaanya, tanpa malu dia menghisapnya dan tak lama menyemburlah
cairan maniku untuk yang ke 2 kalinya dan seperti yang pertama Tante
Yohana pun menelannya dan menghisap ujung kepala penisku untuk menyedot
habis maniku dan akupun langsung lemas tapi disertai kenikmatan yang
alang kepalang.
Kami pun langsung mandi ke kamar mandi berdua
dengan telanjang bulat dan kami melakukannya lagi di kamar mandi dengan
posisi Tante Yohana menungging di pinggir bak mandi. Aku melakukannya
dengan cermat atas arahan Tante Yohana yang hebat.
Selasai itu jam
pun menunjukan pukul 1 siang langsung makan siang dengan telur dadar
buatan Tante Yohana, setelah itu kamipun capai sekali sampai-sampai
tertidur dengan Tante Yohana di sampingku, tapi tanganku kuselipkan di
dalam celana dalam Tante Yohana.
Kami terbangun pada pukul 3 sore
dan sekali lagi kami melakukannya atas permintaan Tante Yohana, tepat
jam 4:30 kami mengakhiri dan kembali mandi, dan rombongan ibu-ibu pun
pulang pukul 6 sore.
“Lex kamu sudah baikan?” tanya Mamiku.
“Sudah mam, aku sudah seger n fit nih” kataku.
“Kamu kasih makan apa Ni, si Alex sampai-sampai langsung sehat” tanya Mami sama Tante Yohana.
“Hanya bubur ayam sama makan siang telur dadar terus kukasih saja obat anti panas” kata Tante Yohana.
Esoknya
kamipun pulang ke jakarta dan di mobil pun aku duduk di samping Tante
Yohana yang semobil denganku. Mami yang menyopir ditemani Ibu Herman di
depan. Di dalam mobilpun aku masih mencuri-curi memegang barangnya Tante
Yohana.
Sampai sekarang pun aku masih suka melakukannya dengan
Tante Yohana bila rumahku kosong atau terkadang ke hotel dengan Tante
Yohana. Sekali waktu aku pernah mengeluarkan spermaku di dalam sampai 3
kali.
Kini Tante Yohana sudah dikarunia 2 orang anak yang cantik.
Baru kuketahui bahwa suami Tante Yohana ternyata menagalami ejakulasi
dini. Sebenarnya kini aku bingung akan status anak Tante Yohana.
Yah,
begitulah kisahku sampai sekarang aku tetap menjadi PIL Tante Yohana
bahkan aku jadi lebih suka dengan wanita yang lebih tua dariku. Pernah
juga aku menemani seorang kenalan Tante Yohana yang nasibnya sama
seperti Tante Yohana, mempunyai suami yang ejakulasi dini dan suka daun
muda buat obat awet muda, dengan menelan air mani pria muda.
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Dibawah Ini :
Posted By : www.nusacash.co
No comments:
Post a Comment