Bandar Capsa Terpercaya - Ngentot di Kantor Dengan Pegawai Bank - Kenalkan nama saya Harry dan biasa dipanggil Ry. Saya seorang pegawai
kantoran biasa. Pengalaman ini terjadi saat saya masih di kantor dengan
teman sekolahku dulu yaitu Selly.
Bandar Capsa Terbaik - Kejadian itu terjadi di hari Jumat kira-kira jam 8 malam, Saat itu di
kantor ada pendaftaran akun bank untuk penggajian karyawan kami semua
diwajibkan memiliki rekening bank X. Tak disangka petugas bank yang
datang adalah teman sekolahku dulu.
“Eh?? Harry kan??”, Selly menunjuk ke arahku dengan wajah bingung.
“Nah loh, ketemu disini kita Ly”, kataku sambil tersenyum.
Tapi kami tak sempat ngobrol banyak karena masih jam kerja. Saat dia
sudah selesai mendata karyawan kantor kami, dia berpamitan denganku.
“Ry, aku balik dulu ya. Sudah kelar nih.”, katanya.
“Tunggu Ly, nanti kita ketemuan bisa kagak?”, tanyaku.
“Boleh boleh…kebetulan aku kangen nih..hehe..” jawabnya dengan senang.
Akhirnya kami bertukar pin BB untuk mengatur jadwal bertemu nanti sore.
Apa
mau dikata rupanya aku disuruh lembur, aku pun mengabarinya. Tapi Selly
sepertinya ingin ngobrol denganku dan bertanya apa boleh dia datang ke
kantorku saja. Tentu saja boleh jawabku. Jam 5 lewat dia datang dan
kusuruh menunggu sebentar sambil dia menonton televisi yang ada di
kantor. Tak terasa sudah jam 6 lewat dan diluar hujan deras.
“Ly,
ngobrol disini aja sampai hujan reda ya?? Kagak bawa payung nih”
jelasku. Dia pun mengiyakan kondisiku. Kami mengobrol panjang lebar
mengingat masa sekolah dulu dan juga membahas masalah pekerjaan.
“Ry, kok jadi agak panas ya disini? AC kantormu rusak?” tanyanya.
“Ah iya, freonnya belum diganti” jawabku.
“Akunya jadi kepanasan karena pakai seragam, aku buka blazerku yah” katanya sembari melepaskan blazer.
Kami
lanjut mengobrol sampai akhirnya aku hilang fokus karena terlintas
pikiran bentuk tubuh Selly yang seksi setelah dia membuka blazernya
tadi. Dia bukanlah perempuan yang terlalu kurus atau gemuk, tapi semok
dan pas menurutku. Dan tentunya dia memiliki dada yang lumayan besar.
“Ah, jadi gerah yaaa” aku mengalihkan pikiranku.
“Ha? Telat amat lu Ry. Aku sudah dari tadi kepanasan, kamu baru
ngerasain. Eh, tapi cowok enak loh. Kepanasan bisa buka baju telanjang
dada dengan santai, kalau cewek susah.”, katanya.
“Kamu mau aku telanjang dada nih?” candaku.
“Ihh, bukan gitu. Aku cuman jelasin pemikiranku. Lagian aku ga masalah
kalau teman sekolahku telanjang dada depanku, habisnya aku masih ingat
kalian waktu dulu sih..hehe..” jelasnya sambil tertawa.
“Yaaah, tapi emang gerah sih.”, kataku sambil membuka kemejaku. “Gimana
Ly?? Sudah gak kurus kayak dulu kan?? Hehe..”, lanjutku sambil berpose
ala binaragawan.
“Dih, baru juga gemukan dikit. Udah bangga. Weeee…”, ejeknya sambil melihatku.
“Jangan salah, aku juga tambah kuat loh…Nih lihat…”, jawabku dengan
refleks menggendongnya. “Gimanaaa heee??? Masih mau ngejek??” gangguku.
Bukannya menjawab, Selly malah terdiam. Dan saat aku melihatnya, wajahnya memerah.
Ternyata
dia malu, Wajahnya yang sedikit oriental dengan kulit putihnya, rambut
hitam sepundaknya dan sekarang ditambah wajahnya memerah. Sangat manis
menurutku, dan akal sehatku pun hilang, aku merebahkannya di sofa dan
menciumnya.
“mmmhhhh..mmmhhhhh…”, desahnya tertahan dengan ciumanku. Aku sempat
mengintip dan melihat dia memejamkan mata dan tidak menolak ciumanku.
Sempat terlintas ini tidak benar karena kami baru saja bertemu tapi
nafsuku lebih menguasaiku. Kulanjutkan menciumnya dan kali ini dengan
permainan lidah. Dia pun membalasnya dan aku semakin bernafsu dan
meremas susunya dengan kuat.
“mmmhhhhhhhhh…”, desahnya lagi.
Hanya sebentar saja kontolku pun sudah menegang. Selly melepaskan ciumannya dan menatapku.
“Kenapa kamu mau Ly?”, tanyaku yang sebenarnya penasaran.
“Aku sebenarnya suka kamu dari dulu Ry, tapi aku malu untuk bilang itu. Karenanya aku tidak menolak”, jawabnya tertunduk.
Aku hanya diam dan tersenyum menatapnya. Lalu kulanjutkan lagi permainan
lidahku. Dan sekarang aku sambil membuka celanaku. Ya, nafsuku sudah
menguasaiku. “Ly, hisap kontolku” kataku. Tanpa menjawab, Selly turun
dari sofa dan dengan posisi berlutut dia pun mulai menjilati kontolku
dari bawah ke atas lalu menghisapnya.
“uuuggghhh…”, desahku sambil melihat bibir mungilnya menghisap kontolku.
“terus Ly..hisap yang kuat… uuugghhh”, aku sudah tidak tahan lagi.
Selly
melanjutkan menghisap kontolku, dia menghisap dengan kuat dan kuiringi
dengan menggerakkan kontolku seperti sedang bercinta. kami berdua
semakin diselimuti nafsu dan membuka baju kami masing2. Astagaa..baru
ini aku melihat tubuhnya. Payudaranya yang besar, ditambah lagi aku bisa
melihat memeknya yang ternyata indah. Aku yang sudah tidak tahan,
langsung duduk di sofa. Dengan posisi Selly yang masih berdiri, aku
langsung meremas susunya, dan kulanjutkan dengan menghisap putingnya
yang sudah keras.
“aahhh…aaaaahhh…”,desahnya menikmati. Aku melanjutkan aksiku, kuhisap
putingnya lebih keras, sambil ku mainkan puting yang satunya lagi.
“aaaaahhhhh….enak Ry..”, teriaknya.
“aahhh…aahhhh…terus Ry…hisap yang kuat… aaaahhh..lebih kuat
lagi….ahhhh”, teriak Selly yang sudah semakin bernafsu. Aku pun
mengikuti permintaannya, tapi sekarang aku menggigit putingnya, lalu
kutarik, dan kuhisap lagi.
“aaaaaahhhhhhhhhhhhh…..”, teriaknya semakin keras.
Aku tidak tahan. Aku melepaskan hisapanku dan menyuruhnya duduk di sofa.
Lalu kubuka lebar kakinya sehingga dia mengangkang dan memeknya
terlihat jelas. Lalu kujilati memeknya perlahan.
“mmmhhhh…”, desahnya perlahan. Aku meresponnya, aku membuka memeknya dan
mencari klitorisnya. Kujilati klitorisnya, kumainkan dengan lidahku.
“aaaahhhhh… disitu Ry… enaaakk….uugghhh…uugghhh….”, teriaknya menikmati jilatanku sambil menekan kepalaku ke memeknya.
Aku
pun semakin liar, kujilati klitorisnya dengan cepat lalu
kukenyot-kenyot menikmatinya. “Ryyyyyy…..enak banget
dikenyot-kenyot…..kenyot terus Ry…..aaaaaaahhhhhhhhh”, responnya.
Kulanjutkan lagi, mengenyot klitorisnya dengan kuat dan sedikit kugigit
lalu kukenyot lagi dengan kuat. Selly semakin liar, dia menekan kepalaku
ke memeknya dengan kedua tangannya dan menggerakkan pinggulnya sehingga
memeknya tergesek-gesek dimulutku. “aaaaaahhh…kenyot memekku Ryy…kenyot
yang kuat…kenyoooot Ryyy….” teriaknya yang ternyata sudah mencapai
klimaks pertamanya.
Kontolku sudah tidak tahan lagi ingin merasakan memeknya. Sekarang kami
gantian, aku duduk di sofa lalu aku menarik tangannya. “Ly, ayo naik
kesini”, kataku sambil menuntunnya ke pangkuanku. Selly pun naik, lalu
aku mengarahkan kontolku ke memeknya. Perlahan kontolku mulai masuk ke
memeknya. Aku yang tidak sabar, langsung menekan tubuhnya kebawah dan
akhirnya kontolku masuk semua ke memeknya. “uuuuugggghhhhhh….”, desah
Selly. Seperti sudah mengerti yang harus dilakukan. Dia mulai bergerak
naik turun. “ahhh..aahhh…”, desahnya pelan.
“Ly, lebih cepat lagi geraknya”, perintahku. Selly pun menurut, dan mulai mempercepat gerakannya.
“ugghhh… uugghhhh….Ryy…aaahhh…kontolmu enak banget…ugghh”, teriaknya bernafsu.
“iya Ly…memekmu juga enak..lebih cepat lagi..”, pintaku. Selly pun lebih
mempercepat gerakannya, susunya yang bergoyang membuatku tidak tahan.
Aku meremas susunya, lalu kugigit putingnya dan kutarik lagi dengan
gigiku. Gerakan Selly yang cepat dan gigitanku di putingnya, membuatnya
semakin tidak tahan. Gerakannya semakin tidak beraturan karena nafsu…
”Ryyy…aku ga kuaaaaattt…dikit lagii……..uuuggggggghhhhhhhh”, teriaknya saat mencapai klimaksnya yang kedua.
“Wah Ly, sudah 2 kali kamu orgasme. Suka banget ya aku entotin?”, bisikku.
Dia tertunduk lagi dan berbisik kembali padaku “Ry, entotin aku terus
yah? Aku mau sama kamu Ry. Aku mau hamil anakmu. Hamilin aku Ry.”
“Iya Ly..aku juga sudah siap tanggung jawab kok.”, jawabku sambil
mengecup keningnya. “Sekarang kamu ngangkang lagi, biar aku entotin
sampai kamu puas sayang”, bisikku padanya. Dan dia pun mengangkang lagi,
dan aku kembali memasukkan kontollku ke memek sempitnya.
“Ryyy….enak banget di entot kamu… entotin terus Ry..teruuss..” pintanya sambil memainkan klitorisnya.
AKu semakin liar, aku mengentotinya sambil mengenyot-ngenyot puting susunya dengan kuat.
“aaahh…..aaaaaahhhhh…..gigit putingku Ry” teriak Selly. Dan aku pun
meresponnya, ku gigit putingnya dan kutarik-tarik sambil melanjutkan
permainan kontolku di memeknya.
Aku merasakan kontolku juga sudah tidak tahan, sedikit lagi pikirku. Aku
menyuruhnya turun, lalu kusuruh dia menungging di sofa. Cermin yang ada
di samping sofa membuatku bisa melihat posisi kami berdua yang
menghadap cermin. Perlahan kumasukkan kontolku ke memeknya dari
belakang. “uugghhhh…”, desahku yang merasa enak. Aku mulai menggerakkan
pinggulku perlahan, dan Selly pun menyesuaikan dengan irama permainanku.
“uuhhhh….enak banget…. I love you Ry” desahnya. Mendengar itu aku merasa satu-satunya pria
yang bisa memuaskannya. “iya Ly… I love you too…”, jawabku.
Aku memegang pundaknya dan mulai mempercepat gerakanku sampai terdengar
suaranya karena memek Selly yang sudah basah daritadi. Doronganku yang
semakin cepat dan kuat, membuat teriakannya semakin kuat.
“Ryyyyyy..kontolmuu enaaakk….aahhhhh”, teriakanya yang semakin bernafsu.
Aku pun ikut bernafsu mendengar itu. Kurendahkan tubuhku, lalu kuremas
susunya yang menggantung. Kutarik putingnya dengan kuat, sambil
mempercepat permainanku.
“uugghhh..…memekmu nikmat Ly… ughhh..uuuugghhh”, desahku. Kami berdua
semakin bernafsu dan tidak terkontrol. Permainanku semakin kasar,
kucubit kuat putingnya dan kutarik dengan kuat juga, kulihat wajahnya
sedikit kesakitan tapi menikmatinya. Membuatku semakin nafsu.
“aahhhh..lebih cepat lagii Ry..aahhh..aahhhh”, teriaknya.
“…iya Ly..aku entot yang cepat…uuuuuugghhh”, aku mempercepat doronganku.
Selang beberapa detik, aku sudah tidak tahan lagi. “Ly, aku mau keluar….”, kataku.
“iya Ry, aku jugaa mau keluaarr…entotin yang kuat Ryyy….cubit putingku lebih kuat juga…lebih kasar lagi Ryyy..” mohonnya padaku.
“iya sayang..” kataku. Sambil mencubit kuat putingnya, semakin cepat dan
semakin kasar aku mengentotinya, justru membuat Selly semakin suka dan
memuncak.
“keluarin di memekku Ryyy… entot yang kuaaat.. lagiii…kuat lagii
Ryy….aku ngga tahaaann….entotin akuuuu…. aaaahhh…AAAAHHHHHHHHHHHHH”,
teriaknya mencapai klimaks yang ketiga.
“Ly..aku juga keluaarr….aahhhhhhh..”, desahku saat spermaku keluar memenuhi memek Selly.
Kami yang kelelahan langsung terduduk di sofa. Masih tidak percaya aku mengentoti Selly.
“Ry, nanti entotin aku lagi yaa? aku suka banget”, pintanya.
“iya Ly, aku juga ngga nyangka bakal seenak ini ngentotin kamu. Memek
kamu bikin aku ketagihan. Kalau mau nanti kita cari waktu aja”, jawabku
kelelahan.
Setelah hari itu, kami membuat jadwal seks kami secara
rutin. Dan semakin hari kami pun semakin ketagihan satu sama lain. Dan
kami melakukannya dengan eksperimen di tempat lain selain kantor. (Ya,
dan Selly pun tetap suka permainan kasarku).
Posted By : www.tugupoker.net
No comments:
Post a Comment