Agen Capsa Terbaik - Cerpen Sex Pemerkosaan Sekretaris Cantik - Fabiola, yang biasa dipanggil Febby, seorang wanita cantik berusia 25
tahun. Febby bekerja disalah satu perusahaan pariwisata yang cukup
terkenal sebagai sekretaris. Tubuh Febby cukup sintal dan berisi,
didukung dengan sepasang gunung kembar berukuran 36B serta wajah yang
cantik, membuat setiap pria pasti meliriknya, setiap kali ia berjalan.
Agen Capsa Online - Seperti biasa setiap hari Febby pergi ke kantornya di bilangan Roxi
Mas, yang tanpa disadarinya ia dibuntuti sekelompok pemuda iseng yang
hendak menculiknya.
Sudah beberapa hari para pemuda itu
mempelajari kebiasaan Febby pergi dan pulang kantor. Dan hari itu mereka
sudah menyusun rencana yang matang untuk menculiknya. Tiba-tiba dijalan
yang sepi taksi yang ditumpangi Febby dicegat secara tiba-tiba, dan
sambil mengancam sopir taksinya, mereka langsung menyeret Febby masuk
kedalam mobil mereka, dan tancap gas keras-keras, hingga akhirnya mobil
mereka larikan kearah pinggir kota, dimana teman-teman mereka yang lain
sudah menunggu disebuah rumah yang sudah dipersiapkan untuk ‘mengerjai’
Febby.
Didalam mobil Febby diapit oleh dua orang pemuda berkulit
hitam, sedangkan yang dua lagi duduk dikursi depan. Febby sudah
gemetaran karena takut, dan benar-benar tidak berdaya ketika dua orang
yang mengapitnya memegang-megang tubuhnya yang sintal dan putih itu. Dua
pasang tangan hitam bergentayangan disekujur tubuhnya, yang kebetulan
pada hati itu Febby mengenakan rok lebar sebatas lutut, dengan atasan
blouse putih krem yang agak tipis, hingga bra Wacoal hitam yang
dikenakannya lumayan terlihat jelas dari balik blouse tersebut.
Dengan
leluasa disepanjang jalan tangan-tangan jahil tertersebut
bergentayangan dibalik rok Febby sambil meremas-remas paha putih mulus
tersebut, hingga akhirnya mereka tiba dirumah tersebut, dan mobil
langsung dimasukkan kedalam garasi dan rolling doorpun langsung ditutup
rapat-rapat. Febby yang sudah terikat tangan dan kakinya, serta mulut
tersumpal dan mata ditutup saputangan digendong masuk kedalam ruang
tamu, dan didudukkan disofa yang cukup lebar.
Ikatan tangan, kaki,
mulut dan mata Febby dibuka, dan alangkah terkejutnya ia sekitar tiga
puluh pemuda yang hanya memakai cawat memandanginya dengan penuh nafsu
seks. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Febby pun mulai dikerjai oleh
mereka. Febby yang sudah tidak berdaya itu hanya bisa duduk bersandar di
sofa dengan lemas ketika salah seorang lelaki mulai membuka kancing
blouse-nya satu persatu hingga blouse putih tersebut dicopot dari tubuh
sintalnya itu.
Beberapa orang lagi berusaha membuka rok merah
Febby hingga Febby pun akhirnya hanya memakai bra hitam serta celana
dalam nylon berwarna hijau muda, dan membuat dirinya terlihat makin
menggairahkan, dan spontan saja para pemuda berandal tersebut langsung
terlihat ereksi dengan kerasnya. Celana dalam Febby pun langsung
buru-buru dilepas dan menjadi rebutan untuk mereka.
Febby dipaksa
duduk dengan mengangkang lebar-lebar, hingga vagina-nya yang ditumbuhi
rambut-rambut halus itu terlihat dengan jelas, dan mereka pun bergantian
menjilati serta menghisap-hisap bibir vagina Febby dengan nafsunya.
Kepala mereka terlihat tenggelam diantara kedua pangkal paha Febby,
sementara yang lainnya bergantian meremas-remas kedua gunung kembar
Febby yang montok itu. Kop BH Febby diturunkan ke bawah hingga kedua
gunung kembarnya muncul bergelayutan dengan indahnya, dan menjadi
bulan-bulanan pemuas nafsu untuk mereka.
Tidak puas dengan hanya
meremas-remas saja, beberapa orang mulai mencoba untuk mengisap-ngisap
puting susu gunung kembar Febby yang ranum itu, hingga akhirnya Febby
pun dipaksa oral seks untuk mereka. Bergantian mereka memaksa Febby
untuk mengulum-ngulum batang penis mereka keluar masuk mulutnya. Kepala
Febby dipegangi dari arah belakang hingga tidak bisa bergerak, sementara
itu yang lain bergantian mengeluar-masukkan batang penis mereka dimulut
Febby yang seksi itu hingga mentok kepangkal paha mereka.
Batang
penis yang rata-rata panjangnya 17 senti itu terlihat masuk semua
kedalam mulut Febby, hingga mencapai kerongkongannya. Tak ketinggalan
Febby pun dipaksa untuk ‘mencicipi’ buah zakar mereka secara bergantian.
Sepasang buah sakar tampak terlihat dikulum Febby hingga masuk semua
kedalam mulutnya yang mungil itu. Wajah Febby yang cantik itu bergantian
ditekan-tekan diselangkangan para pemuda berandal tersebut hingga buah
sakar mereka masuk semua kedalam mulutnya.
Setelah puas dengan
acara ‘pemanasan’ tersebut Febby pun dipaksa tiduran diatas kanvas
diruang tamu tersebut dan dengan paha yang mengangkang lebar, batang
penispun mulai keluar masuk vagina Febby yang masih ‘rapat’ itu, mereka
dengan tidak sabarnya bergantian menjajal vagina Febby dengan batang
penis mereka yang rata-rata panjang dan besar itu. Bagi yang belum
kebagian jatah terpaksa memainkan-mainkan penisnya diwajah dan mulut
Febby.
Beberapa orang dengan nafsunya memukul-mukulkan batang
penisnya di wajah Febby sambil mendesah-desah dengan nafsu. Bosan dengan
gaya tiduran, Febby dipaksa duduk di sofa lagi dengan paha mengangkang
lebar dan kembali ‘di embat’ bergantian, sementara bibir Febby tetap
sibuk dipaksa mengulum batang penis yang tampak mengkilat karena air
liur Febby yang menempel di batang penis tersebut.
Sementara para
pemuda yang mendapat giliran mengocok vagina Febby tampak sangat
bersemangat sekali hingga bunyi batang penis yang keluar masuk vagina
Febby terdengar sangat jelas. Hampir dua jam sudah Febby “dikerjain”
dengan intensif oleh puluhan pemuda tersebut, hingga akhirnya satu
persatu mulai berejakulasi. Tiga puluh pemuda mengantri Febby untuk
berejakulasi diwajah Febby yang cantik itu.
Dimulai oleh empat
orang berdiri mengelilingi Febby dengan batang penis menempel disekitar
wajah Febby yang cantik. Sementara seorang lagi mengocok vagina Febby
dengan nafsunya, hingga akhirnya ia tak tahan lagi dan mencabut batang
penisnya dari vagina Febby, dan.. croott.. croott.. croott!! air mani
muncrat mengenai sekujur wajah Febby, melihat hal tersebut yang lain pun
tak mau ketinggalan dan bergantian mengocok-ngocok batang penisnya
cepat-cepat diwajah dan mulut Febby, hingga berakhir dengan semprotan
air mani diwajahnya. Bahkan tak sedikit mengeluarkan airmani nya didalam
mulut Febby, lalu memaksa Febby untuk menelannya.
Sekitar dua
puluh menit, wajah Febby dihujani ‘air mani’ yang kental itu, hingga
Febby terlihat basah kuyub oleh sperma mulai dari rambut hingga gunung
kembarnya terlihat mengkilat oleh basahnya sperma puluhan pemuda
berandal tersebut.
Jam menunjukkan pukul jam satu siang, dan Febby
pun baru selesai ‘dikerjain’ oleh mereka, dan terlihat lemas tak
berdaya dengan muka yang masih belepotan sperma. Tiga orang pemuda
membawa Febby kedalam kamar mandi yang terlihat sangat mewah, dan
memandikan Febby dengan air hangat serta sabun cair yang sangat wangi.
Febby disuruh tiduran sambil direndam air hangat, sementara ketiga
pemuda tersebut bergantian menyabuni tubuh Febby yang putih sintal itu
dengan bernafsu, sambil sesekali meremas-remas selangkangan dan gunung
kembar Febby yang terasa licin oleh sabun tersebut. Hingga akhirnya
ketiga pemuda tersebut sudah tidak tahan lagi dan Febby pun diperkosa
lagi didalam kamar mandi itu.
Mereka mengeluarkan Febby dari bak
rendam, dan dibawah pancuran air hangat Febby dipaksa nungging, dan dua
pemuda bergantian menyetubuhi Febby dari arah belakang, sedangkan yang
satunya mengeluarmasukkan batang penisnya di mulut Febby, sambil
memegangi rambut Febby hingga kepala Febby tidak dapat bergerak.
Setengah jam sudah Febby ‘diobok-obok’ didalam kamar mandi, dan diakhiri
dengan meyemprotkan air mani masing-masing didalam mulut Febby, dan
tiga porsi air mani itu dalam sekejap sudah pindah kedalam mulut Febby,
dan sisa-sisa sperma masih terlihat berceceran disekitar wajah Febby
yang putih itu.
Selesai dimandikan, Febby kembali didandani hingga
terlihat sangat cantik. Bra hitamnya yang berukuran 36B itu kembali
dipasangkan. Celana dalam nylon Febby sudah raib jadi rebutan, hingga
vagina Febby dibiarkan terlihat, sementara beberapa pemuda berandal itu
sibuk menjepretkan kamera digitalnya kearah Febby. Febby dipaksa berpose
dengan berbagai gaya yang sensual, mulai dari adegan membuka bra nya
sendiri hingga duduk mengangkang sambil memasukkan batangan ketimun
kedalam vaginanya.
Puas mengambil berbagai pose Febby, seorang
pemuda mengambil dua gelas minuman dari dalam kulkas dan sepotong
hamburger untuk Febby. Dan betapa terkejutnya Febby ketika tahu bahwa
dua gelas minuman tersebut adalah sperma yang sudah disimpan
berhari-hari di dalam kulkas. Seorang pemuda lagi mengambil suntikan
besar tanpa jarum. Febby dipaksa membuka mulut lebar-lebar, sementara
salah seorang menyedot sperma dalam gelas tersebut dengan suntikan besar
itu, kemudian menyuntikkannya kedalam mulut Febby, hingga tertelan
langsung kedalam tenggorokkannya. Mereka dengan brutalnya bergantian
menyuntikkan ‘air mani basi’ itu ke mulut Febby hingga habis satu gelas
penuh. Masih sisa satu gelas lagi, dan hamburger untuk Febby pun diolesi
penuh dengan sperma tersebut, dan Febby pun dipaksa makan hingga habis.
Sisa sperma sebanyak setengah gelas terpaksa disedot Febby dengan
sedotan hingga tandas tak bersisa.
Selesai ‘memberi makan’ Febby,
mereka kembali mengantri Febby. Namun kali ini Febby tidak disetubuhi,
mereka hanya memaksa Febby mengulum-ngulum batang penis mereka dimulut
Febby, serta mengocok-ngocoknya dengan kedua tangan Febby yang lentik
itu. Tiga puluh batang penis kembali bergantian dikulum-kulum Febby,
sementara yang lainnya memaksa Febby menggenggam batang penisnya dengan
kedua tangannya, yang lainnya lagi sibuk memain-mainkan alat kelaminnya
diwajah dan rambut Febby. Hingga akhirnya Febby kembali dihujani puluhan
porsi sperma segar di wajah dan mulutnya. Pertama kali sperma muncrat
dari lubang penis tepat didepan wajah Febby hingga tepat mengenai dahi
hingga bibir Febby, yang lainnya pun ikut menyusul hingga puluhan
semprotan sperma berhamburan diseluruh wajah Febby yang cantik itu.
Sementara itu dua orang pemuda dari kiri dan kanan Febby menyendoki air
mani yang bertetesan di wajah Febby, lalu menyuapinya hingga mereka
puas.
Posted By : www.tugupoker.net
No comments:
Post a Comment