Bandar Casino Terpercaya - Cerita Mesum Malam Minggu Mengesankan - Sekitar beberapa bulan yang lalu disaat pernikahan kakak saya masih
hangat-hangatnya, mereka sering kali keluar malam atau bahkan pergi
menginap di luar kota di hotel tentunya. Oleh karena itulah saya
berwajib untuk menjaga rumah mereka sendirian. Malam itu saya dan
teman-teman kampus saya bermain ke rumah untuk sekedar main-main dan
nonton TV bersama.
Bandar Casino Terbaik - Setelah sekitar jam 10 malam, kebanyakan dari teman saya pulang dan
tinggallah 2 teman laki-laki saya, Izal dan Nando. Mereka berpikir untuk
menemani saya, karena tidak baik pikir mereka meninggalkan seorang
gadis di rumah sendirian di waktu kakak saya “berbulan madu” dengan
suaminya.
Kami berlima akhirnya nonton video yang kami sewa sampai
akhirnya kami merasa mengantuk. Jam sudah menunjukkan pukul 01:00 dini
hari dan kebetulan besok adalah hari Minggu, jadi kami tidak perlu
khawatir untuk pergi kuliah. Rumah kakak saya mempunyai 3 kamar, satu
untuk kakak saya dan suaminya, satu untuk saya dan satu lagi adalah
kamar tamu (pembantu pada sore hari sekitar pukul 19:00 pulang kembali
ke rumahnya yang terletak di kampung yang dekat dengan perumahan kakak
saya). Akhirnya kami bertiga memutuskan untuk tidur. Saya tidur di kamar
saya sendiri, Nando tidur di sofa di depan TV dan Izal tidur di kamar
untuk tamu. Saya tutup pintu kamar saya setelah pergi ke kamar mandi
untuk sikat gigi, buang air kecil dan mencuci kaki dan muka (kebiasaan
saya sebelum tidur).
Kemudian kebiasaan saya yang lain dalam hal
tidur ini adalah saya menanggalkan semua pakaian saya kecuali celana
dalam saya, lalu saya menutupi tubuh saya hanya dengan selimut tebal.
Saya nyalakan lampu kecil di sudut ruangan kamar saya dan mematikan
lampu kamar saya.
Saya tertidur seketika itu juga karena rasa
lelah saya. Tidak lama kemudian saya merasa ada seseorang yang masuk
kamar saya dan menyalakan lampu dengan tiba-tiba. Saya melihat Izal di
pintu dengan mata yang terbelalak. Saya yang sempat belum sadar atas
keadaan tubuh saya yang telanjang, tiba-tiba langsung terpekik dan
spontan menutupi ketelanjangan dada saya. “Aakkhh! aduhh.. aduhh.. kok
nggak ketok-ketok dulu sih! gila loe Zal.. aduh..” kata saya dengan
keadaan yang bingung dan sangat malu. “Hah! astaga! sorry banget ya!
aduh sorry banget! gue cuman mao nanya dimana kamar mandi.. gue kebelet
banget nih!” Izal dengan sedikit gagap menutup pintu kamar saya. Tapi
sebelum pintu benar-benar tertutup tiba-tiba Nando datang ke kamar
mencegah Izal untuk menutup pintu kamar dengan alasan ingin melihat apa
yang terjadi.
“Gila.. seksi banget loe, ya,” tiba-tiba Nando
menyeletuk dan berjalan cepat menuju saya. Saya bisa melihat di sorot
matanya nafsu yang entah datang darimana, “Zal! buruan ke sini! cepet!”
teriak Nando lagi kepada Izal. Otomatis Izal datang ke arah saya dengan
sorot mata yang kesetanan juga. “Oi.. apa-apaan ini! lepasin gue!
lepasiinn!” teriak saya sekuat tenaga, dan tiba-tiba Nando berteriak
kepada saya sambil membungkam mulut saya, “Diem loe Sya! gila.. siapa
suruh loe nunjukin tubuh loe ke kita-kita! seksi banget loe Sya! Sorry
nih gue mau nyoba dikit badan loe.. bolehkan Sya?” Mereka bertiga
tertawa kecil seraya membuka selimut saya. Dengan cepat Nando
menggenggam kedua pergelangan tangan saya dengan erat lalu melumat bibir
saya habis-habisan. Saya sempat tidak bisa bernafas karenanya dan terus
berusaha memberontak. Entah darimana datangnya tiba-tiba saya merasakan
sesuatu yang lain ketika Izal membuka kedua kaki saya dan
menggesek-gesekkan jarinya di luar celana dalam saya yang berwarna merah
muda. Saya kemudian mulai menikmati keadaan saat itu dan mulai berhenti
meronta.
Setelah Izal puas mencium bibir saya, dia bangun dan
langsung menanggalkan semua pakaiannya. Begitu juga dengan Nando, mereka
berdua dalam keadaan telanjang bulat dalam beberapa menit. Saya sangat
terangsang melihat tubuh mereka yang sangat bagus, tidak atletis tapi
melihat tubuh mereka yang cukup tinggi dan berisi membuat saya kagum. Di
bagian tengah tubuh mereka saya melihat penis mereka yang sudah sangat
menegang dan ini membuat jantung saya berdetak dengan kencang karena ini
pertama kali saya melihat penis laki-laki dan sangat besar untuk saya.
Ukurannya sekitar 18 cm (rata-rata) dan penis Izal lah yang paling
besar, karena badannya yang sangat tegap dan agak sedikit berbidang.
Terus terang saya menaruh perasaan suka padanya sejak melihatnya pertama
kali di kampus.
Izal mendekati saya dan langsung memeluk tubuh
saya dengan mesra. Kami berpagutan lagi sampai saya merasakan kenikmatan
yang luar biasa saat Izal menyentuhkan jarinya dengan klitoris vagina
saya yang masih terbungkus celana dalam. “Aahh.. Zal.. gue sayang sama
loe.. sayang banget..” tanpa tersadar saya berkata itu. Saya tidak tahu
lagi bagaimana cara menyampaikan perasaan saya padanya. “Gue juga sayang
sama loe dari dulu.. make love sama gue yah Sya..” kata Izal yang
membuat saya terkejut.
Izal kemudian mulai menuruni tubuh saya dan
beralih ke payudara saya yang berukuran 34A. “Aahh.. Zall.. aahh.. enak
banget.. aahh.. aa.. aduhh.. pelan Zal..” kataku saat merasakan
kenikmatan atas kuluman Izal di puting dan sekitar payudaraku. Sesaat
itu juga Nando kemudian berlutut di atas muka saya dan mengarahkan
penisnya ke mulut saya. Perlahan-lahan dia memasukkan penisnya ke mulut
saya dan dengan segera saya mengulum penisnya. Nando segera mendesis
keenakan, “Aahh.. aakkhh.. anjir enak banget Sya.. isepin dong Sya..
aakkhh.. hh..” sambil menarik keluar masuk penisnya di mulut saya. Saya
merasakan cairan asin keluar sedikit demi sedikit dari ujung penisnya
dan ini membuat saya merasakan sedikit aneh sekaligus nikmat.
Izal
sendiri menambah kenikmatan saat itu dengan menjilati bibir vagina dan
klitoris saya dengan sangat lahap. Izal kelihatan sangat seksi dengan
posisi dan wajah itu. “Aaakkhh! Zall.. loe apain memek gue.. aahh
terusin Zal.. aahh.. aahh!” saya merasakan tubuh saya menegang dan kaki
saya kaku, vagina saya terasa hangat yang menandakan saya sudah mencapai
orgasme untuk yang pertama kali. Izal segera menjilati dan menelan
habis cairan yang keluar dari vagina saya.Sementara itu Nando meneruskan
memasukkan batang kemaluannya ke dalam mulut saya sampai akhirnya saya
merasakan penisnya panas dan mengeluarkan semburan sperma yang cukup
banyak, sekitar tiga semburan sperma ke mulut saya dan mau tidak mau
saya menelan spermanya habis. “Aaakkhh! Hhh.. hh.. enak banget Sya..
thnaks! loe lanjutin aja sama Izal,” terlihat Nando mengedipkan mata
yang nakal kepada Izal. Izal hanya tersenyum lalu melanjutkan permainan
kami berdua.
Izal kemudian memasukkan jari tengahnya ke dalam
lubang vagina saya secara perlahan-lahan lalu keluar masuk ke lubang
saya berulang sampai tubuh saya menggelinjang. “Zal.. pelan-pelan yah
Zal.. ini pertama kali, gue masih perawan,” kataku kepada Izal untuk
berhati-hati. “Iya, Sya.. trust me,” katanya seraya memasukkan jarinya
ke dalam lubang vagina saya. Ia kemudian mengeluarkan kembali jarinya
dan memegang penisnya yang sudah mengeras sejak tadi. Ia lalu
menggesek-gesekkan ujung penisnya ke permukaan vaginaku dan ini
membuatku semakin penasaran terhadap “barang”-nya itu. “Ah Zal..
dimasukkin enak yah Zal.. cobain donk Zal.. ahh.. hh..” kataku sambil
memejamkan mata dan berpegangan pada kedua lengannya karena mencoba
menahan rasa birahi dan penasaran yang bertubi-tubi. “OK.. tahan
sakitnya yah Sayang,” katanya sambil mengecup bibirku, lalu mengambil
posisi untuk memasukkan penisnya ke dalam vaginaku.Izal dengan tangannya
yang kuat mengangkat kedua kakiku ke atas dan membukanya sehingga
lubang vaginaku membuka dengan sempurna. “Punya kamu kecil.. jadi
bakalan agak sakit.. tahan ya!” katanya lagi sambil menusuk pelan-pelan
penisnya ke dalam lubang vaginaku.
“Aakkhh! aauucch! aakkhh..
sakiitt.. sakit Zall! jangan dimasukin! aakkhh..” aku berteriak
kesakitan karena memang penisnya yang sangat besar itu sangat mustahil
untuk masuk ke liang senggamaku yang masih sangat sempit. Tapi tanpa
memperdulikan teriakanku, dia malah makin mengganas bahkan mungkin
teriakanku itu membuatnya makin terangsang dan menjadi kesetanan.
Ditusuknya
berkali-kali sampai akhirnya hanya ujung penisnya yang masuk setelah 5
menit berlalu. Tubuh kami berkeringat, terutama saya yang menahan sakit
dan berpegangan kuat kepada ujung bantal. Saya sudah mulai menangis
kesakitan dan Izal memeluk saya sambil menciumi saya untuk menenangkan
diri saya. Sewaktu rasa sakit sudah berkurang karena ciuman bibir kami
berdua, dia mulai mendorong pelan-pelan supaya penisnya dapat masuk ke
dalam vagina saya.”Aakkhh aahh.. sempit banget Sya.. ahh.. aahh,” Bless!
akhirnya dengan beberapa kali sentakan yang sangat kuat dan penuh rasa
sakit, penisnya mampu masuk semuanya ke dalam vagina saya.
Setelah
kami berdua mampu mengatasi keadaan, Izal mulai memeluk tubuh saya dan
menggenjot penisnya keluar-masuk vagina saya. Kenikmatan yang begitu
luar biasa yang belum pernah saya rasakan selama masturbasi membuat saya
mendesah keenakan.
“Aahh.. hh.. aahh.. ahh.. uummhh.. eenaakk.. Zall.. gue sayang.. loe.. bangett.. hh.. hh..”
“Memek Tisya enak banget! aakkhh! aakkhh..”
Saya sempat orgasme beberapa kali yang menghasilkan banyak kontraksi di
lubang senggama saya (yang memancing kenikmatan bagi Izal) sebelum
akhirnya Izal mencapai puncaknya.
“Gue nyampe Sya.. aahh.. hh.. aakkhh!”
“Crott.. croott..”
Entah berapa kali Izal menyemburkan air maninya dan jatuh lemas di atas
tubuh saya. Kami berpelukan sangat erat dan berciuman sampai akhirnya
kami tertidur berdua dalam keadaan sangat basah karena keringat.
Keesokan paginya kami madi berdua dan bermain lagi sampai puas sampai
akhirnya saatnya Izal untuk pulang ke rumahnya.
Sampai sekarang
Izal dan saya berpacaran dan masih melakukan hubungan seksual. Kadang
kami berempat (saya, Izal, Nando dan pacarnya) bermain bersama.
Posted By : www.nusacash.co
No comments:
Post a Comment