Agen Casino Terbaik - Dibalik Selangkangan Bu Guru Yang Merangsang - Sepeninggal Pamanku semua tampak baik-baik saja terutama baik buatku,
seolah-olah kini aku yang menjadi kepala keluarga semuanya hampir
sepengetahuanku. Maklum aku menjadi perantara diantara Rima(tanteku) dan
Vina(anak tante), diantara Ibu dan Anak karena aku memang akrab dengan
keduanya bahkan intim, tetapi dengan posisi yang terpisah.
Agen Casino Terpercaya - Aku sangat leluasa terutama yang berkaitan dengan uang, sehingga
sedikit banyak membuat sikap dan sifatku berubah. Aku berpenampilan
modis, sering dugem dan lupa dari mana aku berasal karena saat itu aku
memang ingin melupakan masa lalu.
Mendadak aku menjadi idola
cewek-cewek disekolah dan diluar sekolah. Tetapi entah mengapa, aku
kurang greget saat berpacaran dengan sebaya mungkin karena ABG
seumuranku begitu munafik soal sex. Padahal mau tetapi malu, ragu dan
harus berfikir ulang beribu kali.
Ada satu guru yang menjadi
favorit disekolahku, namanya bu Nancy guru bahasa inggris, tingginya
sekitar 170an, badan padat berisi, kulit putih buanget, toket 35 dan
yang spesial adalah dia sudah setahun menjanda karena suaminya meninggal
dalam kecelakaan pesawat.
Jujur aku sangat bingung untuk
melakukan pendekatan, kalau memakai cara halus jelas tidak mungkin
karena otakku biasa aja, bahasa inggris pun pas-pasan! Gumamku dalam
hati. Aku si pemuas nafsu terus berfikir, bahkan sempat curhat dengan
Vina ( anaknya tanteku ).
Anehnya Vina merespon positif dan
memberikan aku sebuah ide jitu dan dia mau terlibat di dalamnya. Aku dan
Vina berniat meminta les privat dirumahnya bu Nancy yang kebetulan
masih ada dalam satu komplek perumahan dengan kami.
Berulang kali
Dia menolak, tetapi bagaimanapun juga seorang guru sangat menghargai
niat muridnya untuk belajar. Akhirnya Dia mau dengan satu syarat, tidak
boleh mengatakan ini kepada siapapun karena Dia tidak mau ada banyak
murid.
Satu, dua, tiga hari hingga satu minggu aku dan Vina les
dirumahnya, tetapi belum juga menemukan jalan yang terdekat dan terbaik
untuk mencuri hatinya. Vina pun sudah mulai bosan dan jenuh mengikuti
lesnya karena pada dasarnya tidak ada niat les.
Entah mengapa
lagi-lagi Vina mau membantuku, padahal jauh di dalam hati ada suka dan
cemburu dihatinya walau sebenarnya kami seorang sepupu. Tanpa
sepengetahuanku, Vina membuka sebuah situs yang berisi aneka obat dan
alat bantu sex serta memesan sebuah obat perangsang.
“ini apa? Tanyaku.
‘ntar sore coba aja, semoga sukses!! Jawabnya sambil berlalu.
Sorepun
tiba, seperti biasa aku datang kerumah Bu Nancy tetapi kali ini tidak
bersama Vina yang entah kemana. Entah mengapa sore itu wajah Bu Nancy
tampak berbeda, terlihat letih dan tanpa senyum. Dengan sok dewasa aku
bertanya dan mencoba berbincang dengannya.
“kalau ibu sakit, Lesnya libur aja…silahkan istirahat!! Kataku.
‘tidak apa-apa hanya gak mood aja! jawabnya datar.
“pasti ada sesuatu, kalau mau Ibu bisa berbagi cerita denganku…anggap aja aku teman Ibu?! Kataku.
‘mmmm….hehehehee….thank, but its OK kok!! Jawabnya sambil tersenyum.
“tuh…ibu cantik banget kalau tersenyum, pasti akan lebih cantik kalau senyumnya tidak di paksakan!! Rayuku sambil bercanda.
‘berarti benar, pantesan banyak cewek yang mengidolakan kamu!! Jawabnya.
“benar apanya Bu? Biasa aja kali… jawabku.
‘benar-benar Play Boy!! Hahahahahaaa…jawabnya tertawa.
“kok playboy?? Aku kan jomblo Bu…tapi gak apalah asal ibu bisa tersenyum terus!! Jawabku.
‘tuh kan, wajah oke…rayuan mantap…pasti semua cewek klepek-klepek!! Jawabnya.
“tapi…kok ibu tidak klepek-klepek??? Tanyaku dengan nada tegas.
‘hmmm…emang kamu berniat merayu Ibu? Aku kan Ibu-Ibu…janda lagi!! Jawabnya.
“tapi aku memang berniat merayu Ibu! Jawabku.
Mendadak
Bu Nancy terdiam, matanya berkaca-kaca dan beberapa detik kemudian air
matanya berlinang. Pelan-pelan Dia bercerita bahwa adik suaminya berniat
melamarnya untuk menyambung kembali silaturahmi karena memang belum
dikaruniai anak.
Tetapi setiap melihat wajahnya dan mendengar nama
belakang keluarganya, dia selalu teringat suaminya. Sambil terus
mendengarkan ceritanya, aku mengambil segelas air dan dengan tegang
memasukkan tiga tetes obat perangsang kedalam gelas.
“ini Bu…silahkan diminum, biar lebih tenang!.
‘thank… jawabnya singkat.
“habiskan aja Bu…biar air matanya tidak kering!! Candaku.
Segelas
air telah habis tertelan, sambil menunggu reaksinya aku terus
berbincang dan mendekatkan diri tepat berada disisinya. Belum apa-apa
aku sudah dag-dig-dug tidak menentu, aku si pemuas nafsu sangat
terangsang saat melihat belahan dadanya yang sepintas terlihat dari
celah kancing bajunya.
Belum juga hilang gugupku, tiba-tiba
kepalanya bersandar dipundakku. Aroma tubuhnya seakan merasuk ke jiwaku,
begitu wangi dan menggugah birahi. Aku mencoba untuk membelai
rambutnya, tetapi jarum jam belum menunjukkan 15 menit dimana obat itu
akan efektif bekerja. Baru 7 menit dan tanganku ingin segera menyentuh
halus kulitnya….
“kalau tidak cinta ya tolak saja, daripada terbebani! Kataku sambil mengelus pundaknya.
‘iya…tapi aku tidak tega mengatakannya! Jawabnya.
“tidak tega berarti kasihan, bukan cinta! Kataku tegas.
‘iya…aku…aku…. katanya terbata.
“kenapa Bu?? Tanyaku.
‘aaaa…aku… jawabnya tidak jelas.
“emuaaaach…pandanglah aku sebagai seorang pria, lupakanlah bahwa aku ini muridmu! Bisikku sambil mencium belakang telinganya.
Kulirik
kearah jam, 15 menit sudah terlewati dan inilah saatnya! Pikirku dalam
hati dan dengan segenap percaya diri aku si pemuas nafsu mulai berani
membelai, mengelus dan merayunya dengan sejuta gombalan dan pujian.
Pelan-pelan Nancy semakin hanyut dalam manisnya rayuanku, tapi saat
kucium bibirnya Nancy berusaha mengelak tetapi aku terus memaksa dan
dengan sok PeDe aku berkata semauku.
“walau belum mengalami, tapi aku bisa merasakan bagaimana setahun tanpa belaian! Aku sayang kamu bu… kataku lirih.
‘sudah, jangan teruskan ini! Jawabnya sambil melepaskan pelukanku dan berlari ke kamarnya dengan derai air mata.
Bagaimana
obat perangsangnya, apa mungkin belum maksimal?? Tanyaku dalam hati
sambil berjalan menuju kamarnya. Kulihat Nancy terisak sambil terbaring
di tempat tidur dengan belahan rok yang menganga memamerkan paha
mulusnya. Aku si pemuas nafsu menjadi semakin bernafsu dan tanpa
sepengetahuanya aku melepaskan semua bajuku tanpa sisa hingga nampaklah
kontolku yang sudah menegang panjang dan keras.
Aku dekati Nancy
dan langsung aku tindih pinggangnya dengan posisi duduk. Lagi-lagi Nancy
berontak dan berhasil membalikkan badan. kembali aku harus memaksanya,
terjadi tarik menarik diantara kami dan tentu akulah pemenangnya.
Secara
tidak sengaja aku menarik kerah bajunya dan itu membuat semua kancing
bajunya terlepas paksa hingga tampaklah dua bukit bulat miliknya
terombang ambing mengikuti gerak badanya. BHnya seakan tak mampu
menampung bulatan kenyal miliknya.
‘Jon…hentikan in! Teriaknya.
“ayolah bu…nikmati saja!! Jawabku.
Mendadak
matanya tertuju pada kontolku yang berada ditengah-tengah bulatan
toketnya, aku si pemuas nafsu jepit dan aku tekan-tekan dengan kedua
toketnya sambil meremas dan memilin putingnya. Praktis hanya kedua
kakinya yang meronta, sedang tubuh atasnya tidak karena kedua tangannya
aku tindih dengan lututku. Akhirnya Nancy menyerah juga, matanya menutup
pasrah dengan nafas yang terengah. Melihat sebagai sebuah peluang, aku
langsung memasukkan palkon kedalam mulutnya disaat menganga mengambil
nafas.
Hhuuuuggghhhh….mmmm…heemmmmmm….
Nancy hanya bisa
bergumam karena mulutnya penuh sesak oleh kontolku. Pelan-pelan aku
mulai menggoyangkan kontolku maju mundur. Semakin hangat, semakin lahap
dan kurasakan mulai ada respon dari lidahnya yang menjilat palkon.
Aaaaaaaahhhhhhhhhh…aku melenguh menikmati bibir sensualnya melumat kontolku.
Kedua
tanganku semakin inten memainkan kedua toketnya dengan cubitan dan
elusan yang lembut dan sesekali kasar. Kulihat wajahnya nampak merah
merona, begitu menggairahkan dengan butir-butir peluh yang mulai jatuh.
AC
dalam kamarnya tidak mampu memadamkan kobaran nafsu kami. Aku si pemuas
nafsu tari kontolku dari mulutnya dan menggesernya kebawah melewati
tengah toketnya, perutnya dan sampai ditengah-tengah kedua pahanya
sementara mulutku menjelajah bibir, leher dan bagian atas lainya. Posisi
push-up membuat tubuhku sejajar diatas tubuhnya sehingga dari ujung
kaki hingga ubun-ubun dipenuhi kehangatan dan kenikmatan.
Naik
turun aku si pemuas nafsu gesekkan kontolku diantara kedua pahanya,
menggesek CDnya dan merasakan sentuhan kecil namun bertubi dari ujung
jembutnya yang menerobos pori-pori CDnya. Bulu halus disekujur tubuh
putihnya melukiskan betapa besar nafsunya dan itu terlihat dari beceknya
CD yang menutupi memeknya.
Tanpa berlama-lama aku rentangkan
kedua kakinya hingga membentuk huruf ‘M’ dan menyelipkan palkon ke sisi
CDnya. Aaaaaahhhhhhh….gumamnya Nancy, aku dorong pelan-pelan, terus
menusuk masuk dengan maju-mundur, maju-mundur teraatur. Begitu sudah
masuk separuh, dengan sekuat tenaga aku menghentakkan kontolku masuk
lebih dalam, lebih dalam terus dan terus hingga menthok di memeknya.
‘aaaaaaaauuuwww….perih…Jon…… oooohhhh.. rintihnya.
“uuuuhhhh…tahan sedikit bu!! Kataku sambil terus menggoyangkan pantatku semakin cepat.
Toket
Nancy yang kenyal terpental kesana kemari, matanya ternuka dan kedua
tanganya memegang kedua lututnya. Sungguh pemandangan yang indah,
biasanya hanya ada diotakku kini ada di bawahku sedaang menikmati kontol
jumboku!
‘AAAAAAAAAAAAHHHH…AH…AH…AH…AH…AH…AH… AH…AH…AH…. penismu
enak banget Jon… aaaaaaaauuuuuwww…jangan cepat-cepat, dadaku ( toket )
hampir copot nih! Rengeknya.
“mmmm…hari ini akulah suamimu!! Kataku sambil menghisap putingnya.
‘kamu hebat Jon…penismu enak…ooohhhh…ibu suka. Jawabnya
Dengan
posisi kontol yang masih tertelan memeknya, aku si pemuas nafsu
menariknya agar bangun dan berganti aku yang terlentang. Bu Nancy yang
telah berpindah diatasku seakan ingin mengekspresikan kerinduan dan
hangatnya cinta. Goyangan liarnya membuat palkonku terasa ngilu.
Maju-mundur, kiri-kanan dan memutar menjadi andalanya. sampai akhirnya
kami pun terkulai lemas merasakan bersenggama nikmat luar biasa dirumah
ibu guru tersebut.
Dan sejak kejadian itu bu guruku jadi ketagihan
bercinta denganku. jika bu guru menginginkan untuk dilayani bersetubuh,
dia selalu menghubungiku untuk memuaskan hasrat birahi seksnya yang
telah lama kesepian karena telah lama menjanda. tamat
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Dibawah Ini :
Posted By : www.nusacash.co
No comments:
Post a Comment