Judi Casino Online - Ngentot Istri Tetangga Berkerudung yang Binal - Aku adalah seorang karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan bagian
teknisi komputer, sedangkan istriku adalah sales sebuah produk jamu dari
Madura. Kami telah dikaruniai seorang anak laki-laki berusia 6 tahun
yang sudah duduk di kelas 1 SD.
Judi Casino Terpercaya - Di depan rumahku tinggallah pasangan muda suami istri yang telah
memiliki seorang putra berusia 4 tahun yang diasuh oleh seorang pembantu
yang datang jam 7 pagi pulang jam 4 sore. Tetanggaku ini adalah seorang
wiraswasta bidang percetakan sedangkan istrinya adalah karyawati di
sebuah instansi.
Dari cerita yang pernah mereka ucapkan, dulu
mereka pernah mengikuti suatu aliran yang sangat fanatik, itulah
sebabnya istri tetanggaku ini selalu mengenakan jilbab lebar yang selalu
menutupi kepala dan dadanya dan juga selalu mengenakan pakaian longgar
yang panjang sampai ke mata kaki.
Dari cerita istriku, kuketahui
bahwa sang istri sangat memperhatikan masalah hubungan suami istri untuk
menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Hal ini karena istri
tetanggaku ini merupakan pelanggan tetap istriku dalam membeli jamu dari
Madura, terutama jamu yang berhubungan dengan hubungan suami istri
seperti “sari rapet”, “Pria perkasa” ataupun jamu lainnya yang selalu
berhubungan dengan hubungan suami istri.
Walaupun selalu
mengenakan jilbab lebar, tetap saja tidak bisa menutupi kecantikan,
keanggunan dan putihnya kulit istri tetanggaku ini, sehingga aku sering
membayangkan bagaimana keadaan tubuhnya bila tidak mengenakan busana,
pastilah sangat seksi dan sangat menggairahkan.
Disamping sebagai
seorang wiraswasta, tetanggaku ini aktif di sebuah LSM yang
memperhatikan perkembangan perekonomian masyarakat. Karena persaingan
bisnis yang semakin ketat, akhirnya usaha tetanggaku ini bangkrut, dan
akhirnya ia lebih memfokuskan diri untuk mengeluti LSM yang ia ikuti.
Dan ternyata di LSM yang digelutinya ini, ia mendapatkan kepercayaan
untuk mengawasi pencairan dana masyarakat di luar kota dengan honor yang
lumayan untuk menghidupi keluarganya. Sehingga ia harus kerja di luar
kota dan seminggu sekali baru pulang ke rumah.
Pada suatu hari
istriku berkata bahwa komputer tetanggaku bermasalah dan minta tolong
padaku untuk segera memperbaikinya, sebab tidak mungkin harus menunggu
suaminya pulang dan lagi pula banyak pekerjaan mendesak yang harus
dikerjakannya. Dan katanya walaupun ia sedang ada dikantor, aku
dipersilahkan untuk memperbaiki komputer di siang hari, sebab ada
pengasuh anaknya di rumah.
Obsesiku terhadap istri tetanggaku ini seperti mendapat peluang. Aku menyanggupi untuk memperbaiki komputernya.
“besok akan ku kerjakan..” kataku pada istriku.
Keesokan
harinya sebelum aku ke rumah tetanggaku, aku persiapkan beberapa spy
cam (“Kamera pengintai”) ukuran kecil tanpa kabel yang aku hubungkan ke
komputerku.
Ternyata sistem operasi komputer tetanggaku ini
bermasalah, maka harus ku install ulang supaya normal kembali. Pada saat
penginstallan sedang berlangsung, aku menanti pengasuh tetanggaku ini
lengah atau keluar memberi makan asuhannya. Saat pengasuh anak tersebut
keluar, maka kugunakan kesempatan ini untuk masuk ke kamar tetanggaku
dan meletakkan 2 buah spy cam ditempat yang tepat dan tersembunyi yang
bisa menangkap aktivitas tempat tidur dan sekitarnya.
Setelah
perbaikan sistem operasi komputer tetanggaku selesai, aku segera pulang
dan menyalakan komputer untuk mengetes apakah spy cam yang aku letakkan
berfungsi dengan baik. Dan ternyata alat kecil memang benar-benar
canggih, selain bentuknya kecil dan tanpa kabel, ternyata daya tangkap
gambarnya pun nyaris sempurna dan yang lebih canggihnya lagi adalah
kemampuannya melakukan zoom.
Mulailah pada jam-jam tertentu aku
memantau keadaan kamar tersebut. Dari hasil pantauan tersebut, terdapat
beberapa moment yang aku rekam, diantaranya merekam tubuhnya yang sedang
telanjang bulat dan berlenggak lenggok didepan cermin sehabis mandi,
merekam kegiatan dirinya yang sedang terangsang di malam hari pada saat
suaminya di luar kota, bahkan sempat ku rekam bagaimana ganasnya ia di
tempat tidur pada saat suaminya pulang dari luar kota.
Rupanya
dibalik keanggunan dan kealiman penampilan luar istri tetanggaku ini,
ternyata dalam berhubungan suami istri dia sangat ganas dan binal
membuat suaminya kewalahan, dan sering kali terlihat dia masih bernafsu
tetapi suaminya sudah ambruk dan akhirnya dia hanya bisa gelisah tidak
bisa diam melihat suaminya tidur kecapaian.
Akhir-akhir ini
kesibukan tetanggaku ini semakin padat, sehingga jadwal kepulangannya
menjadi tak menentu, terkadang dua minggu sekali bahkan pernah sampai
dua bulan baru pulang. Bahkan pernah secara bercanda istri tetanggaku
ini berkata pada istriku :
“Bu…, saya mah jablay…(jarang dibelai maksudnya) “
“Kenapa gitu ?” tanya istriku pada.
“Habis si Bapak jarang pulang, dan kalo pulangpun hanya satu malam
setelah itu pergi lagi.. Saya mah punya suami… tapi jarang sekali
bermesraan “ katanya dengan nada sedih.
Pada suatu hari, istriku
cerita padaku bahwa pada tadi siang ketika istriku bertamu ke
tetanggaku, dia melihat istri tetanggaku sedang menangis. Dan ketika
ditanya mengapa, istri tetanggaku menjawab terisak “Si Bapak, tadi malam
pulang, tapi belum ngapa-ngapain dia sudah pergi lagi dengan temannya
malam itu juga dan sampai sekarang belum pulang. Padahal saya lagi
pingin-pinginnya..”
Mendengar cerita istriku, aku menjadi tergoda
untuk mengisi kekosongan kasih sayang ini. Tapi bagaimana caranya? dan
tak mungkin aku dapat menggoda seorang istri yang selalu taat
menjalankan perintah agama. Apalagi dia selalu mengenakan kerudung dan
tidak pernah memberi kesempatan kepada bukan muhrimnya untuk berbicara
bebas dengannya.
Akhirnya aku punya ide untuk mengancamnya akan
menyebarkan video rekaman dirinya yang sedang telanjang dan yang sedang
berhubungan dengan suaminya. Rekaman tersebut aku simpan di CD.
Pada
malam hari ketika istriku sudah tidur, kuletakkan CD rekaman tersebut
di depan pintunya dan kuhubungi HP istri tetanggaku ini dari HP-ku
dengan menggunakan nomor yang baru kubeli siang tadi.
“Bu…, Coba
ibu buka pintu depan dan ambil amplop yang tersimpan dibawah pintu,
sekarang..! Isinya adalah CD berisi video rekaman yang harus ibu tonton
di komputer” kataku memerintah tanpa memberi kesempatan padanya untuk
bertanya siapa yang menelepon.
Aku mengintip dari dalam rumahku,
tak lama kemudian aku melihat pintu depannya terbuka, kemudian dia
keluar dengan kerudung lebar dan baju longgar yang biasa dikenakan
kemudian melihat keadaan sekitarnya, lalu setelah yakin tidak ada
seorangpun, lalu dia melihat ke bawah dan mengambil amplop yang aku
simpan dan dengan tergesa-gesa pintu itupun dia tutup kembali.
Kira-kira
setengah jam kemudian, HP-ku bunyi dan setelah kulihat ternyata istri
tetanggaku menghubungiku. Begitu aku tekan tombol terima, langsung
terdengar suara serak seperti orang yang sangat marah tapi tak berdaya.
“Anda siapa ? Dan apa maksudnya memperlihatkan video ini pada saya ? “ tanyanya.
“Saya hanyalah seorang penggemar berat ibu. Dan saya ingin semua orang
tahu bahwa tubuh ibu sangat menggairahkan dan ibu sangat binal dan ganas
di tempat tidur” jawabku santai.
“Apa maksudnya…?” katanya dengan nafas yang mulai tersekat.
“Akan saya perbanyak CD ini dan akan saya bagikan ke setiap rumah di
lingkungan ini, juga akan kirim ke internet agar orang sedunia tahu apa
dan bagaimana ibu. “ jawabku masih dengan nada santai dan kalem.
“Ja…jangan…jangan…!” potongnya mulai gugup.
“Apa yang sebenarnya kamu inginkan…, mau uang…? Berapa…?” katanya memelas dan suara melemah.
“Saya nggak mau uang…” jawabku.
“Lalu apa..?” susulnya.
“Saya hanya ingin bisa menikmati tubuh ibu yang sangat menggairah…” kataku menggodanya.
“Tidak mungkin …..Aku nggak sudi….”
“Ya…nggak apa-apa.. Tapi ibu jangan kaget kalau esok hari semua tetangga
akan ribut karena memiliki rekaman tersebut..” jawabku mengancam.
“jangan…jangan dilakukan ….tolonglah kasihani saya…” katanya lagi memelas.
“Tidak akan saya lakukan…asal ibu memenuhi keinginan saya” kataku lagi.
Lama dia tidak menjawab…
Dan akhirnya…
“Baiklah…
saya menyerah…, tapi kumohon…. Kamu harus menghapus semua rekaman ini “
katanya dengan nada yang sangat berat dan pasrah karena kalah.
“Baiklah…, sekarang ibu harus membuka pintu depan, kemudian ibu harus
menunggu saya di kamar ibu. Kalu tidak ibu lakukan maka saya tidak akan
datang” jawabku memberikan perintah.
Tak lama kemudian, kulihat
pintu depan terbuka sedikit dan beberapa menit kemudian kulihat
dimonitor bahwa dia telah ada di dalam kamar dan duduk gelisah diatas
kasur menunggu apa yang akan terjadi.
Kumatikan komputerku dan aku
keluar rumah secara mengendap-ngendap menuju rumah tetanggaku melalui
pintu depan yang terbuka, kemudian kututup dan kukunci. Lalu dengan
perasaan deg-degan aku menghampiri kamarnya kubuka pintunya dan kututup
kembali serta kukunci. Begitu melihatku dia langsung berdiri dan berkata
kaget dan marah.
“Ohh..ternyata bapak..! Kenapa bapak melakukan ini padaku. Apa bapak tak takut kalau saya laporkan ke istri bapak ?” Ancamnya.
“Laporkan saja dan saya akan menyebarkan rekaman itu. Yang paling rugi kan bukan saya, tapi ibu sendiri ?” jawabku menekannya.
“Jadi gimana ? mau batal ?” sambil aku membalikkan badan seolah-olah akan keluar kamar.
“Jangan…saya menyerah…” katanya pelan dan terisak meneteskan air mata.
“Baiklah kalau begitu…” kataku sambil menghampirinya.
Dia duduk
mematung di pinggir tempat tidur ketika kuhampiri. Aku duduk
disampingnya, dia menggeserkan badannya seperti yang ketakutan, tapi aku
menahannya sambil berkata.
“Ingat, jika ibu tidak melayaniku
malam ini, maka ancamanku akan kulaksanakan !” kataku mengancam.
Akhirnya dia diam dengan badan menggigil ketakutan dan mata yang
terpejam.
Tangan kananku memeluknya dari belakang. Kudekatkan
wajahku ke wajahnya, Dia masih memejamkan matanya. Ohhh betapa cantik
wajahnya, bibirnya yang tipis dan basah menggodaku untuk menciumnya.
Dia
diam saja mematung, bahkan badannya terasa sangat dingin. Tapi aku tak
peduli, aku terus mengulum bibirnya yang tertutup rapat dan terkadang
lidahku menjilati bibirnya. Dia mulai bereaksi tapi hanya sekilas
setelah itu dia tetap diam sambil memejamkan mata.
Tanganku
membuka kerudung jilbab lebar yang ia kenakan dan melemparkannya ke
lantai, maka tampaklah rambut indah dengan leher jenjang merangsang
menopang wajahnya yang terlihat sangat cantik dan menggemaskan, walaupun
dengan mata terpejam dan ekspresi wajah yang tegang.
Bibirku
mulai menciumi dagu, pipi, dan seputar lehernya yang sangat merangsang,
beberapa kali kurasakan ada reaksi dari dirinya dengan keluarnya keluhan
dari mulutnya.
“Euh….euh….”
Hanya segitu, lalu dia diam
lagi seperti sedang bertahan untuk tidak tergoda atas rangsangan yang
kulakukan pada dirinya. Lalu tanganku menarik seleting baju panjang yang
terdapat dipunggungnya dan bajunya kutarik ke bawah, tampaklah tubuh
putih mulus yang harum dengan buah dada yang montok terhalang oleh BH
yang masih menahannya agar tidak tumpah. Kutarik pengait BH hingga BH
tersebut terlepas dan kulemparkan ke lantai, maka tampaklah buah dada
yang benar-benar montok menggairahkan tergantung bebas dihadapanku.
Badannya
semakin kaku, kudorong paksa agar dia berbaring di kasur, lalu dengan
tergesa-gesa karena bernafsu tanganku mulai meremas buah dada indah
tersebut yang kiri dan kanan secara bergantian.
Ouh… betapa
mengasyikkan dan puasnya dapat mempermainkan buah dada dari seorang
wanita yang biasanya tertutup baju longgar dan kerudung yang lebar.
Mulutku mulai menjilati dan menciumi seluruh permukaan kulis halus di
sekujur tubuh terbukanya. Terkadang disertai dengan kecupan serta
hisapan yang mengasyikan. Dan akhirnya bibirku menuju buah dadanya .
Buah dada sekal dan montok itu aku hisap dan gigit-gigit gemas penuh
nafsu, kemudian aku kebagian puting susunya yang sudah mulai tegak
menantang. Kupilin-pilin dengan bibir dan lidahku..
“Ouh…ouh…euh…..euh… ssstt…hhhssstttt…” Erangan halus dan desis nikmat keluar dari mulutnya tanpa disadarinya
Tapi
segera diam kembali setelah dia menyadarinya apa yang sedang terjadi.
Tampak sekali terjadi pergulatan batin yang sangat hebat antara
mempertahankan harga diri dan kehormatan melawan gairah nafsu yang sudah
mulai bangkit mempengaruhinya. Hal ini tampak dari gerakan tubuhnya
mulai menggelinjang dan merespon setiap sentuhan dan rangsangan yang
kuberikan padanya. Peperangan antara rasa terhina dan rasa nikmat yang
ia terima demikian hebatnya sehingga tampak dari keringat yang mulai
bercucuran dari tubuhnya.
Badan dan tubuhnya sangat menikmati
rangsangan yang kuberikan tetapi pikirannya melarang untuk merespon,
sehingga reaksi yang diberikan menjadi tidak konstan, terkadang melenguh
menikmati dan terkadang lagi diam mematung tidak memberikan respon atas
rangsangan yang kuberikan padanya. Tapi aku terus memberikan
rangsangan-rangsangan kenikmatan padanya dengan terus memilin dan
meremas buah dadanya yang indah.
Usahaku memberikan hasil. Dia
menjadi lebih sering mendesah dan melenguh menahan nikmat yang
dirasakan, walaupun dengan malu-malu sambil tetap berusaha menjaga harga
dirinya agar tidak jatuh dihadapanku.
“Ouh… oohh…ouh….” Erangan nikmatnya menjadi lebih sering kudengar.
Kedua
tangannya mencengkram kasur dengan sangat kuat hingga urat-urat halus
tangannya menonjol menandakan bahwa dia sedang dilanda kenikmatan dan
rangsangan birahi yang teramat sangat.
Aku mulai menanggalkan baju
longgarnya dari tubuhnya dan menjatuhkannya kelantai. Mataku nanar
diliputi nafsu yang semakin menggebu melihat tubuh bugil merangsang di
hadapanku yang hanya menyisakan CD yang menghalangi keindahan vaginanya.
Lalu kutanggalkan CD yang menghalangi pemandangan indah ini. Dan….
Terpampanglah tubuh telanjang yang benar-benar indah membangkitkan
gelora birahi yang semakin tak tertahankan. Penisku semakin tegang
melihat pemandangan itu
Tanpa membuang waktu, aku menciumi kedua
paha indah yang putih, mulus serta harum ini. Kugunakan lidahku untuk
mengulas semua permukaan paha baik yang kiri maupun yang kanan secara
bergantian.
Erangannya menjadi semakin nyaring dan sering.
“Ouh…ohhh…Pak…ouh….ouh…” rupanya rasa malu dan marahnya sudah semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan.
Bibir
dan lidahku, lalu naik keatas kebagian selangkangannya yang menjanjikan
berjuta-juta kenikmatan. Vagina itu begitu indah dikelilingi oleh
rimbunnya jembut hitam nan halus. Kujilati jembut indah itu. Dia
mengerang keras….
”Aaahh….ohhh”
Badannya mulai bergetar seperti dialiri listrik, mulutnya ternganga dengan nafas seperti tertahan, lalu
“Aahhh…ouh….ouh…” erangannya semakin keras menandakan bahwa harga dirinya semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan.
Kusibakkan
bibir vagina yang menutupi liang vagina indahnya, terlihatlah lorong
sempit memerah yang basah berlendir. Lidahku terjulur untuk
mengkait-kait lorong itu. Badannya semakin bergetar dan erangannya sudah
berganti menjadi jeritan-jeritan tertahan.
“Aahh….Aahhh….Ouhh…nikmat…ouh….” mulutnya mulai meracau.
Jempol
tangan kananku tak diam, kugunakan untuk menekan dan memutar-mutar
klentitnya yang semakin menonjol keras. Gerakannya sudah semakin
menggila dan tangannya sudah tak malu-malu lagi mengusap dan
menekan-nekan kepalaku agar lebih dalam memasukkkan lidahku kedalam
liang vaginanya kurasakan semakin berkedut.
“Aahh…aahhh… ouh…. Pak….ouh…..terusssss…ouh…” jeritannya semakin keras, pantatnya semakin maju menekan wajahku…
Akhirnya
dengan tak sabar kedua kakinya dia naikkan keatas pundakku dan menjepit
leherku dengan keras sambil melonjak-lonjak tak karuan dan
menjerit-jerit menjemput nikmat yang bertubi-tubi datang padanya hingga
akhirnya ia menjerit panjang.
“Aaaaaaahhhhh…………….” Badannya
melenting, pantatnya terangkat dan tangannya mencengkram kaku di
kepalaku serta kakinya semakin keras menjepitku seperti tang raksasa .
Lalu
beberapa detik kemudian pantatnya berkedut-kedut dan liang vaginanya
berkontraksi sangat hebat dan melamuri lidahku dengan cairan kenikmatan.
Dan
setelah itu badannya terhempas ke kasur, cengkraman tangannya
dikepalaku melemah demikian juga dengan jepitan kakinya di leherku.
Setelah itu yang kudengar adalah helaan nafas yang tersengal-sengal
seperti orang baru selesai melakukan lari sprint 100 meter.
Tanpa dia kehendaki, istri tetanggaku ini telah mengalami orgasme yang sangat hebat yang aku berikan dalam sesi pemanasan ini.
Aku
berdiri dipinggir kasur, kuperhatikan bahwa matanya terbuka dengan
pandangan yang menggambarkan orang yang baru saja mendapatkan kenikmatan
orgasme.
“Bagaimana bu ? Enak khan..?” tanyaku menggodanya.
Dia
hanya diam dan membuang muka, tapi dari wajahnya, kutahu dia tidak
menampik dengan apa yang kuucapkan padanya. Dia hanya membuang muka….
malu….
Aku mulai menanggalkan seluruh pakaian yang kukenakan. Kini
akupun sudah telanjang bulat. Aku naik ke tempat tidur dan merangkak
menghampiri dirinya, sambil berbisik
“Sudahlah..Bu…, tak perlu
malu…., nikmati saja…. Apalagi yang Ibu pertahankan dariku ? Semua
bagian tubuh Ibu yang paling rahasia pun sudah aku jelajahi , bahkan Ibu
sudah mendapatkan puncak kenikmatan orgasme yang akhir-akhir ini jarang
Ibu dapatkan…” Kataku mempengaruhi pendiriannya , sambil kembali
merangsang dirinya dengan memberikan ciuman hangat pada bibirnya dan
meremas buah dadanya yang tak membosankan untuk diremas dan
dipilin-pilin.
Rupanya kata-kataku mempengaruhi pendiriannya
sehingga akhirnya dia membalas ciumanku dengan sangat ganas dan bernafsu
ditambah lagi bahwa dirinya memang sudah terbakar nafsu berahi setelah
sekian lama aku berikan rangsangan-rangsangan yang mengantarnya mencapai
orgasme yang sangat hebat.
Ciumannya padaku semakin panas dan
menggairahkan, bahkan tangannya sudah berani meremas dan mengocok
penisku yang sudah sangat tegang. Akhirnya badannku kuputar 180 derajat
sehingga kepalaku yang berada di atas menghadap vaginanya dan wajahnya
yang berada di bawah menghadap penisku.
Kurengkuh pantatnya yang
montok lalu kembali lidah dan bibirku mempermainkan vaginanya sekali
lagi dengan cara yang berbeda. Kembali dia melenguh..
“Ouh….ouh…..Aku tak tahan…aku tak tahan…Ouhhh” erangnya.
Tak
kupedulikan erangannya, aku terus menjilati dan menghisap vaginanya dan
terkadang aku tusukkan lidahku kedalam liang vaginanya yang beraroma
khas. Gerakan pantatnya semakin menjadi. Dan tiba-tiba aku merasa
bibirnya mulai melumat penisku dengan penuh nafsu.
Aku…melayang…dengan
apa yang dia lakukan sehingga bibir dan lidahku diam bekerja…. Jilatan
dan hisapan pada penisku semakin bervariasi
“Ouhh….” Akupun melenguh nikmat..
Aku
takut. Bahwa pertahannanku akan bobol, maka aku konsentrasikan mengoral
kembali vaginanya dengan ganas dan cepat. Dia menjerit…
“Aaah…pak…aku tak tahan……aku tak tahan.. masukkan…. Sekarang auh…”
Tak
kupedulikan permintaannya, aku semakin bersemangat mengoral vagina
indah ini. Tiba-tiba badannya menghentak menggulingkan tubuhku kemudian
dia bangun , memutarkan badannya , kemudian dalam posisi menungging dia
mengarahkan penisku yang sedang berdiri tegak ke arah liang vaginanya
yang sudah sangat basah, lalu menekan pantatnya ke bawah dan…
Blessshh….Penisku
mulai memasuki liang vaginanya perlahan-lahan. Mataku nanar
berkunang-kunang merasakan kenikmatan yang sukar ‘tuk dibayangkan.
Perlahan-lahan pantatnya mulai turun naik, sementara kedua tangannya
merengkuh pundakku dari belakang sambil bibirnya dengan penuh nafsu
menciumi dan menghisap bibirku.
Gerakan pantatnya semakin cepat,
kepala sudah mulai terdongak sambil mengeluarkan nafas mendengus seperti
orang orang yang sedang ‘pushup’
“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…”
dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya
menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok,
dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Mataku
terbeliak-beliak menahan nikmat yang tak terperi
Merasa kakinya
kurang nyaman, akhirnya istri tetanggaku meluruskan kakinya sehingga dia
telungkup menindih tubuhku. Tangannya masih meraih pundakku sebagai
pegangan dan buah dadanya ditempelkan pada dadaku. Kemudian kembali
memaju mundurkan pantatnya agar vaginanya dapat bergesekan dengan
penisku dan penisku dapat keluar masuk hingga sampai ke pangkalnya.
Gerakannya semakin cepat, kedua kakinya mulai kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu
“ Ouh…hekss….heks…heks…”
Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang
“Aaaaaahhhhkkkks……….”
Badannya
kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua
tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa
detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas
sesuatu yang sangat nikmat…
”Ouhhhhhh…”
Pantatnya
berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam
vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang
penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit
penisku membuatku diriku melenguh menerima sensasi yang sangat nikmat
dari vagina istri tetanggaku ini.
“ohh….” Keluhku.
Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya ambruk menindih tubuhku.
Cukup lama dia menikmati sensasi orgasme sambil telungkup lemas diatas tubuhku. Kemudian mata terbuka menatapku sambil berkata.
“Sudah
sangat lama ..aku tak merasakan sensasi orgasme yang demikian
nikmat…makasih pak ! “ katanya sambil mengecup bibirku. Sudah hilang
rasa malu dan marahnya padaku.
Aku hanya tersenyum manis padanya sambil membalas kecupannya dengan menghisap bibirnya dalam-dalam.
Kedua
tanganku memeluknya dan meletakkan telapak tanganku pada kedua
pundaknya yang masih telungkup menindih tubuhku. Lalu pantatku,
kugerakan keatas dan kebawah sambil kedua tanganku menarik pundaknya
kebawah membuat penisku yang masih tegang menggesek dinding vagina dan
memberikan kenikmatan padaku dan padanya. Penisku dengan lancar keluar
masuk liang vaginanya yang masih tetap sempit menjepit dan meremas-remas
penisku dengan ketat. Sensasi kenikmatan mulai kembali menjalari
seluruh urat syarafku dan akupun mulai mendengus nikmat.
“Ouhhh…ouhh…”
Akibat
gerakanku ini, membangkitkan kembali gairahnya yang baru saja
mendapatkan orgasme dan gesekan-gesekan ini memberikan
kenikmatan-kenikmatan padanya sehingga akhirnya pantatnya kembali
bergerak maju mundur dan keatas kebawah meraih kenikmatan yang lebih.
Dia
kembali memompakan tubuhnya diatas tubuhku, dan gerakannya makin lama
semakin cepat dan kembali erangan nikmat nya yang khas keluar dari
mulutnya.
“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus
keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga
penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan
sangat nikmat. Dan kembali mataku terbeliak-beliak menahan nikmat.
Gerakannya semakin cepat, dan tak lama kemudian kembali kedua kakinya kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu
“ Ouh…hekss….heks…heks…”
Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang
“Aaaaaahhhhkkkks……….”
Badannya
kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua
tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa
detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas
sesuatu yang sangat nikmat…
”Ouhhhhhh…”
Pantatnya
berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam
vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang
penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit
penisku membuatku diriku melenguh kembali menerima sensasi yang sangat
nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.
“ohh….” Keluhku.
Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya kembali ambruk menindih tubuhku untuk kesekian kalinya.
Pencapaian
orgasme yang ia dapatkan di atas tubuhku, terus dilakukannya
berulang-ulang, hingga akhirnya untuk yang kesekian kalinya dia
benar-benar ambruk diatas tubuhku dan tidak bisa bergerak lagi karena
kehabisan tenaga.
Dia menggelosorkan tubuhnya disamping tubuhku,
sambil berbaring miring saling berhadapan dan berpelukan. Dia berkata
padaku dengan tersengal-sengal kehabisan napas
“Pak …aku sangat
lelah… namun sangat puas…..tapi kepuasanku belum sempurna kalau vaginaku
belum disemprot oleh ini..” katanya sambil meraih penisku yang masih
tegang menantang.
Luar biasa besar nafsu sex yang dimiliki istri
tetanggaku yang berkerudung lebar ini. Apakah karena dia memang jarang
mendapatkan nafkah batin dari suaminya yang jarang pulang, atau seperti
dugaanku bahwa dia memiliki nafsu yang sangat besar karena buktinya dia
sering membeli jamu-jamu kuat pada istriku.
Aku yang belum
mencapai puncak, tidak ingin berlama-lama istirahat takut nafsuku surut
dan penisku melemah, maka aku mulai menindihnya dan tanganku kembali
meremas-remas buah dada indah miliknya serta memilin-milin putting
susunya yang menjulang menantang. Kemudian kembali bibirku menciumi
bibirnya dengan penuh nafsu.
Nafsunya bangkit kembali walaupun
dengan tenaga yang masih lemah, tangannya meraih penisku dan diarahkan
kedepan liang vaginanya, pahanya terbuka lebar memberi jalan pada
penisku untuk segera menelusuri liang nikmat vaginanya. Ku dorong
pantatku begitu kepala penisku tepat berada di liang vaginanya . Dan
Blessh….,
penisku kembali menjelajahi liang sempit yang sudah sangat basah milik
istri tetanggaku ini dan “ouhh…” lenguh kami berbarengan menahan nikmat.
Pantatku
mulai mengayuhkan penisku agar lancar keluar masuk menggesek-gesek
dinding vagina yang selalu memberikan sensasi nikmat. Gerakanku makin
lama makin cepat dan berirama.
Pinggulnya mulai bergerak membalas setiap gerakannku, sehingga lenguhanku dan erangan nikmat dari terdengar saling bersahutan
“Ouh…ohhh…enak…banget…ohhhh…” dengusku..
“Auh…auh…makasih Pak….ouh….nikmat…oh…” erangnya
Gerakanku
makin lama makin cepat dan keras tak beraturan sehingga terdengar suara
yang cukup keras dari beradunya dua selangkangan
Plok…plok…plok…
Demikian
pula dengan gerakan pinggulnya semakin keras menyambut setiap gerakan
pantatku., sehingga bunyi beradunya selangkangan semakin keras
Plok…plok…plok…
Dan akhirnya mulutku mulai meracau..
”Ouh…Bu…Aku …mau … keluar, aku mau… keluar ouh…”
Dan dia juga meracau sambil menarik-narik tubuhku dengan keras
“ Ayo.. pak… bareng… bareng…”
Dan
akhirnya secara bersamaan kami menjerit bersahutan melepas nikmat
mencapai orgasme. Badanku dan badannya melenting dan menjerit
“Aaaaahhhh….”
Dan
…cret…cret…cret sperma kentalku terpancar beberapa kali membasahi
seluruh rongga vagina istri tetanggaku ini dan dibalas dengan kontraksi
dan kedutan-kedutan yang hebat didalam liang vaginanya yang menandakan
kami mendapat puncak orgasme yang tak terlukiskan nikmatnya.
Lalu
badanku ambruk jatuh menimpa tubuhnya dan kugelosorkan kesamping
tubuhnya agar tidak membebaninya. Kami berbaring sambil berpelukan dan
merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme dengan mata terpejam dan nafas
tersengal-sengal seperti habis berlari dikejar harimau.
Tak lama kemudian , matanya terbuka dan memandangku dengan tatapan penuh kepuasan serta berkata dengan suara yang lemah.
“Baru
kali ini aku dapat merasakan berkali-kali orgasme yang luar biasa
nikmatnya dalam satu kali persetubuhan..huhh… benar-benar melelahkan
namun sangat memuaskan dan tak mungkin terlupakan…” Katanya sambil
mencium mesra bibirku.
Lalu sambungnya lagi “Kalau tahu senikmat
dan sepuas ini yang kudapat dari Bapak.. Bapak tidak perlu mengancamku
segala…” katanya sambil tersenyum.
“Dan aku rela … menanggung segala akibatnya asal aku bisa mendapatkan nikmat seperti ini dari Bapak…” katanya mulai melantur…
Kuperhatikan
jam dinding sudah menunjukkan jam 1.30 malam, sudah larut. Aku harus
segera pulang. Maka aku berdiri dan mengenakan pakaianku dan bertanya
padanya “Apakah kita bisa mengulanginya lain waktu ?”
“Tentu…Pak,
bahkan malah aku yang meminta pada bapak untuk bisa memberikan
kenikmatan seperti tadi lagi dan lagi “ katanya sambil mencubit mesra
pinggangku.
Kemudian dia juga mengenakan pakaiannya kembali
lengkap dengan kerudung lebarnya dan kami keluar kamar berbarengan.
Sampai di ruang tamu, dia berhenti sejenak dan memberi isyarat padaku
agar aku diam dulu di tempat dan dia akan keluar rumah melihat situasi
di luar apakah ada orang. Dan setelah yakin tidak ada orang diluar dia
memberi isyarat padaku bahwa di luar aman. Sebelum aku keluar dari rumah
dia memberikan kecupan yang hangat dan mesra di bibirku sambil
berbisik.
“Jangan lupa ya… seminggu 2 kali bapak harus memberi kenikmatan padaku…”
Wah…
nekad juga rupanya istri tetanggaku yang alim ini, jika sudah tahu
sesuatu yang sangat nikmat yang bisa dia dapatkan dari diriku. Dengan
mengendap-ngendap aku masuk ke rumahku dan kudapati istriku masih tidur
dengan nyenyaknya.
Sejak saat itu kami selalu menyempatkan diri
secara sembunyi-sembunyi untuk berpacu meraih nikmat. Dan hal itu
berlangsung sampai sekarang, tanpa aku tahu kapan hal ini akan berakhir.
Tapi tingkah lakunya di lingkungan tidak berubah. Dia tetap tampak
sebagai istri yang solehah dengan kerudung lebar dan baju longgar
panjang yang selalu dikenakan. Tapi jika sudah berduaan denganku, dia
bagaikan kuda liar dan binal yang bisa membuat diriku melayang-layang
meraih nikmat. tamat
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Dibawah Ini :
Posted By : www.nusacash.co
No comments:
Post a Comment