Bandar Capsa Online - Di Puaskan Om - Om Sampai Lemas - Setelah menyelesaikan SMU, aku tinggal ma kerabat jauh ortuku di
ibukota. Hubungan keluarga jauh itu terjadi karena ikatan pernikahan.
Aku gak bisa meneruskan sekolahku karena ortuku gak punya biaya. Makanya
aku ikut dengan om ku agar lebih mudah untuk mencari pekerjaan.
Bandar Capsa Terbaik - Lagian omku itu punya koneksi yang luas. Karena aku belon punya
pengalaman kerja, aku dikursusin si om mengenail IT karena biasanya
kerjaan IT lebih sering tersedia di industri apapun juga sekarang ini.
Untuk mengisi waktu luangku, aku membantu pekerjaan dirumah, karena
tanteku juga kerja. PRT di rumah itu hanya dateng 2 hari sekali
mengingat gak banyak pekerjaan
yang harus dilakukan. Makanya aku membantu melakukan pekerjaan dirumah
pada saat PRT tidak dateng. Omku itu dah 40an, sebenarnya tanteku itu
istri keduanya. Si om dah cere dengan istri pertamanya dan anaknya
semata wayang dibawa oleh istrinya. Aku suka melihat omku itu, orangnya
keren, atletis lagi badannya karena dia rajin berfitness ria bersama si
tante seminggu sekali. Aku diajak juga untuk fitness,
ya aku ikut aja, namanya juga dibayarin kan. Si om selalu berbinar2
melihat aku ketika memakai pakean olah raga yang minim dan terbuka.
Tanteku itu jauh lebih muda dari omku, katanya sih beda umurnya ada 15
tahun, rupanya si om seneng dengan daun muda ya. Aku mo manggilnya teteh
gak enak, takut dibilangin kurang ajar. Mereka juga belon punya anak,
kayanya si om gak mo cepet2 punya anak dari istri barunya itu.
yang bikin aku kaget, rupanya si om doyan banget ngesex, kayanya
ampir tiap malem dai melakukannya dengan tanteku. Memang si karena
tanteku muda, seksi, cantik, bodinya pastinya merangsang si om untuk
ngen totin dia tiap malem. Aku taunya hal itu ketika aku terbangun
malem2. Karena pengen kencing, makanya aku keluar kamar ke wc.
Kembalinya dari wc, dengan mata yang masih mengantuk, aku melewati kamar
mereka. Terdengar erangan dan lenguhan si tante, “Maas, terus mas, yang
keras mas, ngenjotnya, enak maas”, dan erangan dan lenguhan berahi
semacam inilah. Aku jadi hilang ngantuknya, dan nguping erangan erotis
si tante,
dampaknya sangat fatal bagiku, aku jadi bertanduk (horn kan tanduk, jadi
horny kan artinya bertanduk dong). Cukup lama aku nguping erangan si
tante, kayanya si om kuat juga karena erangan si tante gak reda2 tapi
malah menjadi2. Aku gak tahan lagi dengan tanduk yang timbul, aku balik
ke kamar. Segera aku melepas semua yang melekat dibadanku, dengan
ngangkang di ranjang aku nulai meremas2 toketku, pentil kuplintir2 dan
tangan satunya menggosok2 memekku, it il kusentil2 sendiri. Aku
jadi mengerang saking nikmatnya, cukup lama aku mengerang2 ketika
ngilik2 badanku sendiri, sampai akhirnya aku berteriak karena nyampe.
Masa bodo lah si om denger gak aku mengerang dan berteriak karena
kenikmatan. Memang sih, dikota asalku, aku dah sering dien tot ma
cowokku, aku selalu mendapat kenikmatan dari cowokku. Sejak tinggal
bersama si om, tentunya aku gak bisa merasakan kenikmatan dari cowokku,
sehingga dengan adanya rangsangan suara erotis, napsuku langsung aja
meningkat drastis. Setelah aku mencapai klimaxku, aku
tertidur dalam keadaan telanjang bulet.
Besoknya aku bangun jadi kesiangan, kebetulan PRT gak dateng hari
itu. Ketika aku keluar kamar, rumah dah spi, Kayanya om dan tante dah
pergi kerja. Aku balik lagi ke kamar, aku pengen ngilik bodiku lagi.
Karena merasa sendirian di rumah, pintu kamar kubiarkan saja terbuka.
Aku melepaskan semua pakeanku dan ritual semalem kuulangi lagi sembari
membayangkan si om lagi ngen totin aku. Napsuku lebih berkobar dengan
fantasi erotis yang sedang aku lakukan, erangan dan lenguhan gak kutahan
lagi, toh gak ada yang akan denger, pikirku. Ditengah aku sedang
menikmati kilikan ku sendiri dan sambil melenguh ria dangan mata
terpejam, aku kaget karena ketika aku membuka mata, kulihat si om dengan
tersenyum sedang berdiri memandangiku disebelah ranjangku. Tanganku
reflex menututpi toket
dan memekku, tapi si om rupanya dah lama juga memandangi aku telanjang
gitu. Dia duduk disebelahku. “Napa Din, kamu lagi horny ya. Bodi kamu
merangsang sekali Din. Sejak kamu dateng pertama kali, aku dah napsu
liat bodi kamu. Kalo liat kamu pake pakean fitness palagi. Hari ini baru
aku bisa liat langsung bodi mulus kamu telanjang”. Aku terdiam saja. Si
om menarik tanganku dari toketku dan mulai menyentuh2 pentilku.”Din,
kamu pengen ya, Aku juga pengen kok ngelakuin ma kamu”. Padahal semalem
dia baru menggarap si tante abis2an. “Mangnya om gak kerja ya, tante
kemana?” “Aku off hari ini, tadi keluar bentar nganter tante kerja. Mau
ya Din ngen tot ma aku”, katanya to the point. “Mangnya kamu dah sering
dien tot ya dikota asalmu”. “Dah om”. “Ma siapa, ma om2 juga?”. “enggak
om, ma cowok Dina”. “Sekarang kamu horni berat ya karena dah lama gak
dien tot”. “Iya om, palagi semalem Dina denger tante nelengiuh keenakan
dien tot ma om, jadi pengen dah”. “Mangnya semalem belon ngilik ndiri”.
“Udah sih om, tapi karena Dina pikir om dan tante pergi, jadi pengen
ngelakuin lagi”. “Ya udah ngelakuinnya ma aku aja ya”.
Dia berbaring disebelahku, masih memakai pakeannya. dia kemudian
menarik tubuhku merapat ke tubuhnya. tangannya mengusap2 pahaku. “Kamu
cantik sekali, Din”, katanya. Tangannya pidah ke bukit no nokku
mempermainkan jembutku yang lebat. Dia bisa melakukan itu karena aku
mengangkangkan pahaku. Tangannya terus menjalar ke atas ke pinggangku.
“Geli om”, kataku ketika tangannya menggelitiki pinggangku. Aku
menggeliat2 jadinya. Segera tangannya meremes2 toketku.”Toket kamu besar
ya Din, kenceng lagi”, katanya. “Om suka kan”, jawabku.
“Ya Din, aku suka sekali setiap inci dari tubuhmu”, jawabnya sambil
terus meremes2 toketku. DIa kemudian mencium bibirku. Keadaan menjadi
tambah parah buatku karena yang dia cium kemudian adalah kuping dan
leherku. berlama-lama lagi. Padahal itu termasuk daerah sensitif. Hal
itu membuat aku mulai ser-seran. tangannya mulai turun ke dada dari
bahuku. Tangannya lihai banget, putaran-putaran jarinya mampu membuat
aku sesak karena toketku segera mengeras. Tangannya terus aktif,
sehingga akhirnya pentilku menjadi keras banget. Bibirnya yang bermain
dileherku, mulai turun ke bahu, tapi dia nggak langsung mencaplok pentil
aku yang
keras, disengol-sengol dulu sama hidungnya. Napasnya yang hangat aja
sudah berhasil membuat pentilku makin keras. Terus dia ciumin pelan
pelan toketku, mula-mula bagian bawah terus melingkar sehingga hampir
semua bagian toketku dicium lembut olehnya.
Belum puas menggoda aku, lidahnya kemudian mulai menari-nari di atas
toketku. Aku tak tahan dan mulai mendesah. Akhirnya lidahnya mulai
menyapu sekitar pentilku dan akhirnya pentilku tersapu lidahnya.
perlahan mula mula, makin lama makin sering dan akhirnya pentilku
dikulumnya. Ketika aku merasa nikmat dia melepaskannya. dan kemudian
mulai mengecup dari bagian tepi lagi, perlahan mendaki ke atas dan
kembali ditangkapnya pentilku. Kali ini pentilku digigit perlahan
sementara lidahnya berputar putar menyapu pentil itu. Sensasi yang
ditimbulkan luar biasa, semua keinginanku yang kupendam selama ini
serasa terpancing keluar dan berontak untuk segera dipuasi. Melihat aku
mendesah dia
makin seru. Selain menggigit-gigit kecil pentilku sembari lidahnya
menyapu-nyapu, tangannya mulai bermain di lututku dan pahaku. aku makin
merinding menahan nikmat. Dengan lihai tangannya mulai mendaki dan kini
berada diselangkanganku. Dengan lembut dia mengusap-usap pangkal pahaku
di kerimbunan jembutku. “Ni jembut lebat banget Din, gak heran napsu
kamu besar gitu. Pasti kamu gak puas kalo dien tot cuma seronde ya Din”.
“He eh”, hanya itu yang keluar dari mulutku. Usapannya menimbulkan
sensasi dan nikmat yang luar biasa. Aku tak dapat tenang lagi, sebentar
bentar menggelinjang. Aku sudah tak dapat lagi menyembunyikan kenikmatan
yang kualami.
Jarinya yang besar itu akhirnya menyelinap dikerimbunan jembutku dan
langsung menemukan it ilku. Dengan gemulai dia memainkan jarinya
sehingga aku melenguh kenikmatan. Jarinya lembut menyentuh it ilku dan
gerakannya memutar membuat tubuhkupun serasa berputar-putar. Akhirnya
pertahananku jebol, cairan kental mulai mengalir keluar di no nokku. dan
dia tahu persis sehingga dia mengintensifkan serangannya. Akhirnya
puncak itu datang, kepeluk kepalanya dengan erat dan kuhujamkan bibirku
ke bibirnya dan tubuhku bergetar. Dia dengan sabar tetap mengelus it
ilku, membuatku bergetar-getar seolah tak berhenti. Lubang no nokku yang
basah dimanfaatkan denga baik olehnya.
Sementara jari jempolnya tetap memainkan it ilku, jari tengahnya
mengorek-ngorek no nokku mensimulasi apa yang dapat dilakukan laki-laki
terhadap perempuan. Aku megap-megap dibuatnya. Entah berapa lama dia
membuatku seperti itu dan sudah beberapa kali aku mengalami orgasme,
tapi tidak ada tanda-tanda bagaimana dia akan mengakhiri permainan ini.
Akhirnya aku yang memulai, tanganku meraba-raba selangkangannya.
disana jemariku menemukan gundukan yang mulai mengeras. Begitu tersapu
oleh belaianku, gundukan itu berubah menjadi mengeras. Diapun segera
melepaskan semua yang melekat dibadannya. Aku terkejut melihat kon
tolnya, sungguh perkasa, besar, panjang dan bengkung keatas karena sudah
ngaceng dengan kerasnya. Segera dia berbaring lagi disebelahku. Entah
mengapa aku jadi senang menggodanya, jariku terus membelai turun naik
sepanjang kon tolnya yang luar biasa ukurannya. Secara perlahan kon
tolnya bertambah panjang dan besar menimbulkan getaran-getaran yang
membuatku kembali mencapai orgasme. Ketika orgasme tanganku secara tak
sengaja meremas-remas bola-bolanya sehingga dia pun terangsang. Sambil
mengecup daun telingaku dia berbisik, “maen yuk Din”. Aku tak
tau harus bagaimana dan menurutinya saja ketika dia mencium bibirku
dengan lembut, ini membuat tubuhku bertambah lunglai. Kembali bibirnya
melumat bibirku cukup lama dan dalam. Dia mengecup ngecup bibir bawah
dan atasku bergantian. Aku berdesah kecil ketika tangannya memeluk
pinggangku dan menarik tubuhku makin merapat ketubuhnya. Bibirnya
perlahan mengecup bibirku, lidahnya merambat diantara dua bibirku yang
tanpa sadar merekah menyambutnya. Lidah itu begitu lihai bermain
diantara kedua bibirku mengorek-ngorek lidahku untuk keluar. Sapuan
lidahnya menimbulkan sensasi-sensasi nikmat, sehingga perlahan lidahku
mengikuti gerakan lidahnya mencari dan mengikuti kemana lidahnya pergi.
Dan ketika lidahku menjulur memasuki mulutnya dengan sigap dia
mengulumnya dengan lembut, dan menjepit lidahku diantara lidah dan
langit-langit. Tubuhku menggeliat menahan nikmat yang timbul. Sorotoan
matanya yang tajam menyapu bagian-bagian tubuhku secara perlahan.
Pandangannya agak lama berhenti pada toketku yang membusung.
Tatapan matanya cukup membuat tubuhku hangat, dan dalam hati kecilku ada
perasaan senang dan bangga dipandangi lelaki dengan tatapan penuh
kekaguman. Dia kembali merangkul pinggangku yang ramping dan menariknya
merapat ketubuhnya. Tanganku terkulai lemas ketika sambil memelukku dia
mengecup bagian-bagian leherku sambil tak henti-hentinya membisikan
pujian-pujian akan kecantikan bagian-bagian tubuhku. Akhirnya kecupannya
sampai di daerah telingaku dan lidahnya secara lembut menyapu bagian
belakang telingaku. Aku menggelinjang, tubuhku bergetar sedikit dan
rintihan kecil lepas dari kedua bibirku. Dia telah menyerang salah satu
daerah sensitifku, dan dia tau itu sehingga hal itu
dilakukannya berkali-kali. Dengan sangat mempesona dia berbisik bahwa
dia ingin menghabiskan hari ini dengan bercinta denganku, kemudian
bibirnya kembali menyapu bagian belakang telingaku hingga pangkal
leherku. Aku tak sanggup menjawab, tubuhku terasa ringan, tanpa sadar
tanganku kulingkarkan di lehernya.
Kemudian dia membungkuk sehingga tanganku terlepas dari lehernya. Dia
mulai menciumi ujung-ujung jari kakiku. Aku menjerit kegelian dan
berusaha mencegah, namun dia memohon agar dia dapat melakukannya dengan
bebas. Karena penasaran dengan sensasi yang ditimbulkan. akhirnya aku
biarkan dia menciumi, menjilat dan mengulum jari-jari kakiku. Aku merasa
geli, tersanjung dan sekaligus terpancing untuk terus melanjutkan
kenikmatan ini. Bibirnya kini tengah sibuk di betisku yang menurutnya
sangat indah itu. Mataku terbelalak ketika kurasakan perlahan tapi pasti
bibirnya makin bergerak keatas menyusuri paha bagian dalam ku. Rasa
geli dan nikmat yang ditimbulkan membuat aku lupa diri dan tanpa sadar
secara perlahan pahaku terbuka. Dia dengan mudah memposisikan tubuhnya
diantara kedua pahaku. Pertahananku benar-benar runtuh ketika dia
menyapu-nyapukan lidahnya dipangkal pahaku. Aku berteriak tertahan
ketika dia mendaratkan bibirnya diatas gundukan no nokku. dia terus
melumat gundukan tersebut dengan bibirnya seperti dia sedang menciumku.
Aku berkali-kali menjerit nikmat, dan getaran-getaran orgasme mulai
bergulung-gulung, tanganku meremas-remas apa saja yang ditemuinya,
sprei, bantal dan bahkan rambut dia, tubuhku tak bisa diam
bergetar, menggeliat, dan gelisah, mulutku mendesis tak sengaja,
pinggulku meliuk-liuk erotis secara reflek dan beberapa kali terangkat
mengikuti gerakan kepala dia. Untuk kesekian kalinya pinggulku terangkat
cukup tinggi. Dengan perlahan lidah dia menyentuh belahannya, aku
menjerit tak tertahan dan ketika lidah itu bergerak turun naik di
belahan no nokku, puncak orgasme tak tertahankan. Tanganku memegang dan
meremas rambutnya, tubuhku bergetar-getar dan melonjak-lonjak. dia tetap
bertahan pada posisinya, sehingga lidahnya tetap bisa menggelitik it
ilku, ketika puncak itu datang. Aku merasa dinding-dinding no nokku
mulai lembab, dan kontraksi-kontraksi khas pada lorong mulai terasa.
lorong no
nokku secara refleks akan membuat gerakan-gerakan kontraksi, yang bisa
membuat cowokku tak bisa bertahan lebih lama lagi. dia nampaknya dapat
melihat kontraksi-kontraksi itu, sehingga membuat bertambah nafsu. Kini
lidah nya semakin ganas dan liar menyapu habis daerah selangkanganku,
bibirnya ikut mengecup dan bahkan bagian cairanku yang mulai mengalir
disedot habis olehnya. Nafasnya mulai memburu. Aku tak lagi bisa
menghitung berapa kali aku mencapai puncak orgasme. Jauh lebih nikmat
dari semalem dimana aku ngilik2 diriku sendiri.
dia kemudian bangkit, beberapa saat kemudian aku merasa kon tol
hangat yang sangat besar mulai menyentuh-nyentuh selangkanganku yang
basah. dia membuka kakiku lebih lebar, dan mengarahkan kepala kon tolnya
ke bibir no nokku. Meskipun tidak terlihat olehku, aku bisa merasakan
betapa keras dan besarnya kon tolnya. Dia mempermainkan kepala kon
tolnya di bibir no nokku di gerakan keatas ke bawah dengan lembut, untuk
membasahinya. Tubuhku seperti tak sabar menanti tindakan yang
selanjutnya. Kemudian gerakan itu berhenti. Dan akau merasa sesuatu yang
hangat mulai mencoba menerobos lubang no nokku yang sempit. Tetapi
karena no nokku sudah cukup basah, kepala kon tol itu perlahan tapi
pasti terbenam, makin lama-makin dalam. Aku merintih panjang ketika dia
membenamkan seluruh batang kon tolnya. Aku merasa sesak, tetapi
sekaligus nikmat luar biasa, seakan seluruh daerah sensistif dalam no
nokku tersentuh. Batang kon tolnya yang keras dan padat itu disambut
oleh kehangatan dinding no nokku. Cairan-cairan pelumas mengalir dari
dinding-dindingnya dan gerakan kontraksi mulai berdenyut, membuat dia
membiarkan kon tolnya terbenam agak lama merasakan kenikmatan denyutan
no nokku. Kemudian dia mulai menariknya keluar perlahan-lahan dan
mendorongnya lagi, makin lama makin cepat. Sodokan-sodokan yang demikian
kuat dan buas membuat gelombang orgasme kembali membumbung, dinding no
nokku kembali berdenyut, kombinasi gerakan ini dengan gerakan maju
mundur membuat batang kon tolnya seolah-olah
diurut, kenikmatan tak bisa disembunyikan oleh dia, gerakannya semakin
liar, mukanya menegang, dan keringat menetes dari dahinya. Melihat hal
ini, timbul keinginanku untuk membuatnya mencapai nikmat. Pinggulku
kuangkat sedikit dan kemudian membuat gerakan memutar manakala dia
melakukan gerak menusuk. dia nampaknya belum terbiasa dengan gerakan
dangdut ini, mimik mukanya bertambah lucu menahan nikmat, batang kon
tolnya bertambah besar dan keras, ayunan pinggulnya bertambah cepat
tetapi tetap lembut. Akhirnya pertahanannya bobol, kon tolnya menghujam
keras dalam no nokku, tubuhnya ambruk menindihku, tubuhnya bergetar dan
mengejang ketika pejunya menyemprot keluar dalam no nokku berkali
-kali. Akupun melenguh panjang ketika untuk kesekian kalinya puncak
orgasmeku tercapai. Sesaat dia membiarkan kon tolnya di dalamku hingga
nafasnya kembali teratur. Tubuhku sendiri lemas luar biasa, namun harus
kuakui kenikmatan yang kuperoleh sangat luar biasa. Kami kemudian
terlelap kecapean setelah mereguk nikmat.
Ketika aku terbangun hari udah tengah hari, dia sedang tersenyum
memandangiku. “Kamu cantik sekali deh Din, mana seksi lagi. aku pengen
lagi Din. Mau ya”.”Tante kan juga cantik, seksi lagi. Om kan tiap malem
ngen totin tante”, “Ya bedalah ma kamu, kamu kan masih abege”. Kemudian
dia menciumku, aku menyambut ciumannya dengan napsu juga, bukan cuma
bibir yang main, lidah dan ludah pun saling belit dan campur baur dengan
liarnya. Sebelah kakiku ngelingker di pinggulnya supaya lebih mepet
lagi. Tangannya mulai main, menjalari pahaku. Tangannya terus menjalar
sampai menyentuh celah di pangkal pahaku. no nokku
digelitik-gelitik. Aku menggelepar merasakan jari-jarinya yang nakal.
Bibir kulepas dari bibirnya. “Hmmhhh…enak, gila.” jeritku. jari-jarinya
tambah nakal, menusuk lubang no nokku yang sudah berlendir dan
mengocoknya. Dia kembali menciumku. Aku ladenin ciumannya. Dia menindih
badanku sambil menciumku. Lidah ketemu lidah, membelit, dan saling
menjilat. Aku menggumam gumam kenikmatan, sambil berciuman dia
menggoyang
-goyang pinggulnya sampai kon tolnya yang telah ngaceng lagi terasa kena
di no nokku. Bosen ciuman, bibir dan lidahnya menjalar ke kuping leher
bahu, ketiak, terus ke toketku. Dia gemes banget ngeliat pentilku yang
kecoklatan dan mencuat ke atas itu. Dia menjilat pentilku dengan rakus
sampai Aku ngerasa geli. Pentil sebelah kanan digigitnya dengan lembut,
lidahnya menggelitik pentilku di sela-sela gigi depannya, sementara
toket sebelah kiriku di remas-remas. Tubuhku menggelinjang karena geli
dan nikmat. Setelah beberapa saat di permainkan, toketku terasa
mengeras dan pentilnya tegak. Lendir no nokku mengalir dan terasa basah
di perutku. “Om, gantian Dina yang ngemut kon tol om ya”, kataku sambil
menelentangkan badannya diranjang.
Aku mulai beraksi. Kupegang kon tolnya dengan kelima jariku.
Kukocok-kocok batangnya perlahan. Dia menggumam pelan, “Enak Din,
terus..” Lidahku mulai merambat ke kepala kon tolnya, kujilati cairan
yang
mulai muncul di lubang kencingnya. Lalu lidahku menggeser ke batangnya,
menjelajahi tiap jenjang kon tolnya. Tangan kiriku mengelu-mengelus biji
pelernya. “Din…” gumamnya pelan. “enak banget, geli-geli nikmat”. Aku
hanya tersenyum ngeliat dia merem-melek kayak gitu. Terus aku membuka
mulutku dan menjejalkan kon tolnya masuk ke dalam mulutku. kon tolnya
kuisep kenceng-kenceng, lalu dengan mulut kukocok kon tolnya turun naik,
“uuuuggggghhhh…sedap .enak…mmmmhhhh…”, erangnya.
Aku lalu merubah posisiku untuk melakukan 69. aku di atasnya dan
menyorongkan pantatku ke mukanya. Dia nggak nunggu dua kali, langsung
aja dia menjilati no nokku yang berlendir dan merekah merah itu.
Bibirnya menyedot lubang no nokku, menghisap lendirnya. Lidahnya
dimasukin ke dalam lubang no nokku, menjilati dinding-dinding basah,
sementara jari nya mempermainkan it ilku. Aku mengerang-ngerang dengan
kon tolnya di mulutku, menyuarakan kenikmatan. Lendir dari no nokku
membajir membasahi mukanya.
Aku melepaskan kon tolnya dari mulutku dan meminta dia menyodok aku
dari belakang. Waktu kon tolnya masuk, aku hanya merintih pelan. kon
tolnya dienjotkan keluar masuk dengan kencang, aku hanya bisa mengejang
menahan nikmat. Tangannya ikut nimbrung merangsang it ilku. Kocokan kon
tol di no nokku dan kilikan jarinya di it ilku membuat aku mengerang dan
menjerit-jerit kenikmatan. Sudah dua kali no nokku berkontraksi karena
aku nyampe, tapi dia terus mengocok kon tolnya
keluar masuk sampai aku lemes. Cairan no nokku membecek, meleleh turun
ke paha. Setelah aku nyampe yang ke empat kali di ronde ke dua itu, dia
akhirnya ngecret lagi.”Om, nikmat banget deh, lebih nikmat dari yang
tadi, Dina sampe berkali2 nyampe baru om ngecret”, lenguhku lemes. Dia
mencabut kon tolnya dari no nokku. Aku segera ke kamar mandi untuk
membersihkan diri, dia mengikuti dari belakang. Dikamar mandi Dia
memelukku, “Terima kasih ya Din, kamu asik banget dien totnya, empotan
memek kamu luar biasa deh. Aku sangat menantikan kesempatan seperti ini
lagi agar kita bisa mengulangi kenikmatan ini”. Sejak saat itu, dia
selalu mencari kesempatan untuk bisa mengen toti aku, istrinya ya tetep
aja
dien totin juga. Kayanya aku dijadikan istri brikutnya deh, tapi yang
gak resmi. Gak apa, yang penting kan aku selalu terpenuhi kebutuhan
sexku, berlebihan lagi dia memenuhinya.
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Dibawah Ini :
Posted By : www.tugupoker.net
No comments:
Post a Comment